BMKG Pasang Sensor Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Anak Krakatau

id Peringatan Dini Tsunami, Tsunami Warning,Tsunami Selat Sunda, Ancaman Tsunami

BMKG Pasang Sensor Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Anak Krakatau

Pemasangan sensor water level dan sensor curah hujan di Pulau Sebesi di Selat Sunda yang bisa live ke server Automatic Weather Station (AWS) Rekayasa di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), untuk mengantisipasi dini dampak erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap tinggi gelombang laut. (FOTO: ANTARA Lampung/Ist-BMKG)

Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Saat ini sensor water level dan sensor curah hujan sudah terpasang di Pulau Sebesi di Selat Sunda dan bisa live ke server Automatic Weather Station (AWS) Rekayasa di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), untuk mengantisipasi dini dampak erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap tinggi gelombang laut.

Dalam penjelasan dari BMKG, diterima di Bandarlampun, Rabu (2/1), perlu memahami penyebab tidak muncul peringatan saat terjadi tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam lalu, pasti masih ada yang bertanya, lalu apa yang dilakukan BMKG untuk memantau potensi tsunami senyap yang masih bisa terjadi akibat longsoran Gunung Anak Krakatau?

Pasca bencana 22 Desember tersebut  BMKG kemudian merintis sistem peringatan dini tsunami akibat longsoran lereng Gunung Anak Krakatau yang dinamai Indonesia Seismic Information System (InaSEIS). Sistem ini beroperasi di Selat Sunda berbasis pemantauan intensitas gempa skala lokal.

BMKG menegaskan,hingga saat ini, di dunia belum ada sistem peringatan dini tsunami akibat longsoran lereng vulkani. Namun, BMKG merancang permodelan mandiri, kata Daryono Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG.
BMKG berharap sistem yang dirintis ini dapat memberikan manfaat pada peringatan dini tsunami di Selat Sunda.

BMKG kembali menegaskan, hingga saat ini terkait gempa bumi terlebih tsunami belum bisa diprediksi, jadi jika banyak beredar terkait prediksi gempa dan tsunami abaikan saja berita tersebut.

BMKG dan Badan Geologi juga terus memantau perkembangan Gunung Anak Krakatau sampai saat ini. Jadi pastikan untuk memantau perkembangan beritanya hanya dari aplikasi InfoBMKG dan aplikasi MAGMA INDONESIA.

Sudah mulai banyak beredar mengenai rekaman audio pendek sekitar 1 menit 34 detik yang isinya memberitahukan bahwa menurut BMKG akan terjadi letusan Gunung Anak Krakatau yang menghasilkan gempa dengan skala 8 SR di wilayah Lampung dalam waktu dekat atau dalam beberapa hari atau dalam beberapa minggu ke depan.

BMKG menegaskan, tidak pernah memberikan pernyataan tersebut dan diimbau kepada masyarakat jika mendapat broadcast terkait audio tersebut untuk tidak menyebarluaskannya dan langsung saja dihapus agar tidak kembali membuat resah masyarakat.