Sekdaprov Lampung ajak PII dukung pembangunan Lampung

id SEKDAPROV LAMPUNG, HAMARTONI, LAMPUNG,PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Sekdaprov Lampung ajak PII dukung pembangunan Lampung

Pejabat Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Hamartoni Ahadis pengukuhan PII Wilayah Lampung di Bandarlampung, Kamis, (29/11) (Foto: Humas Pemprov Lampung)

Semuanya memerlukan keterlibatan SDM yang handal dan berdaya saing, jelasnya
Bandarlampung (Antaranews Lampung ) - Pejabat Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Hamartoni Ahadis, mengajak Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Lampung dapat bersinergitas dan mendukung berbagai agenda pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung.
     
"Sentuhan insinyur dalam mewujudkan Lampung sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi di Sumatera juga diharapkan dalam pembangunan di daerah ini yang bertumpu pada tiga pilar yaitu, ketahanan pangan, Industr, dan pariwisata," kata dia, saat pengukuhan PII Wilayah Lampung di Bandarlampung, Kamis.
     
Ia menyebutkan,  saat ini pemerintah melakukan berbagai lompatan percepatan pembangunan di berbagai sektor. Insinyur diharapkan dapar berperan aktif dalam pembangunan sarana dan prasarana yang menjadi pendorong laju pertumbuhan perekonomian Lampung.
     
Sehingga, lanjutnya, sumber daya manusia di Lampung mampu bersaing dilingkup regional, nasional, dan internasional.
     
Menurutnya, sinergitas antara pemerintah daerah dan PPI diharapkan dapat menciptakan SDM yang handal dan berkualitas. Dengan demikian, Lampung dapat melaksanakan agenda pembangunan yang terintegrasi efektif dan efesien. 
     
Selain itu, keberadaan program strategis nasional yang dilaksanakan di Lampung seperti Jalan Tol Trans Sumatera, Bandara Radin Inten II, dan bendungan, mampu memberikan peluang bagi Lampung untuk berkembang lebih cepat. 
     
"Semuanya memerlukan keterlibatan SDM yang handal dan berdaya saing," jelasnya.5 
     
Ketua Umum PII Pusat Hermanto Dardak, mengapresiasi Universitas Lampung yang segera membuka Program Studi Profesi Insinyur Fakultas Teknik. 
     
Ia menjelaskan dalam sejarahnya, sejak 1952 PII dipimpin 16 ketua umum yang berasal dari latar belakang berbeda seperti unsur akademisi, pengusaha, dan birokrasi.
      
"Saat itu jumlah insinyur masih terbatas. Sedangkan tanggungjawab yang harus dipikul sangat besar. Untuk itu, disepakati membuat PII dengan tujuan mempererat kerja sama para insinyur agar dapat menjadi kekuatan yang nyata dalam membangun negara dan bangsa Indonesia," kata Hermanto.
     
Sebagai organisasi profesi, PII  berupaya menjadi mediator bagi para insinyur untuk meningkatkan daya saing. Sehingga, mereka memiliki kompetensi dan keahlian yang sesuai standar mutual recognition arrangements (MRA) dan bersertifikai ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE). 
     
"Hal ini memberikan mobilitas yang lebih tinggi kepada para insinyur di ASEAN untuk bisa bekerja di negara tetangga dengan mendapatkan pengakuan berupa kesamaan standardisasi kompensasi dan benefit," tambah Hermanto.