Beijing (Antaranews Lampung) - Charles Kuen Kao, peraih Nobel Fisika dan dijuluki "Bapak Serat Optik", meninggal di Hongkong, Minggu, dalam usia 84 tahun.
"Profesor Kao merintis pemanfaatan teknologi serat optik sekaligus membawa perubahan revolusioner menuju teknologi telekomunikasi modern," kata Kepala Eksekutif Wilayah Pemerintahan Khusus Hongkong, Carrie Lam.
Sejak 2004, Kao didiagnosis menderita Alzheimer. Walau begitu, Kao bersama istrinya mendirikan Yayasan Penyakit Alzheimer Charles Kao untuk membantu pasien lain sehingga mampu mencuri perhatian umum mengenai penyakit itu, kata pernyataan Carrie sebagaimana dikutip media Hongkong.
Kao tercatat menjabat Pembantu Rektor III Chinese University of Hong Kong (CUHK) pada 1987-1996.
Setelah pensiun, ia diangkat menjadi mahaguru kehormatan di bidang engineering.
"Profesor Kao adalah akademisi brilian dan pemimpin visioner di lembaga pendidikan tinggi. Saat menjabat PR III, beliau memelopori pembangunan CUHK selama beberapa tahun, meletakkan dasar pembibitan bakat sekaligus menandai kemajuan kampus ini," kata rektor sekaligus pembantu rektor CUHK Prof Rocky Tuan seperti dikutip Xinhua.
Kao lahir di Kabupaten Jinshan, Provinsi Jiangsu, yang kini menjadi Distrik Jinshan, Shanghai, China, pada 1993.
Dia belajar di University of London untuk meraih gelar sarjana dan PhD di bidang teknik elektro.
Kao bersama keluarganya kemudian pindah ke Taiwan pada 1948. Setahun kemudian dia dan keluarganya memutuskan menetap di Hongkong, demikian "China Daily".
Kao mendapatkan penghargaan Nobel pada 2009 di bidang fisika atas kepeloporannya pada teknologi serat optik, yang sampai saat ini dikembangkan dalam infrastruktur telekomunikasi dunia.
Berita Terkait
Agar tak kena wasir, dokter sarankan konsumsi serat dan Jangan mengejan saat BAB
Kamis, 2 Desember 2021 18:58 Wib
Ternyata asupan serat penting untuk jaga stamina dan imun
Kamis, 7 Oktober 2021 5:27 Wib
Ternyata konsumsi serat yang cukup dapat hindari risiko kanker usus besar
Kamis, 9 September 2021 21:38 Wib
Andien lewat busana dukung kelestarian lingkungan
Senin, 30 Agustus 2021 13:29 Wib
Kata dokter sebaiknya anak di bawah 2 tahun jangan diberi serat terlalu banyak
Jumat, 30 Juli 2021 5:54 Wib
Masyarakat Uganda manfaatkan limbah pisang sebagai karpet
Minggu, 18 April 2021 6:44 Wib
Pencernaan sehat awal dari daya tahan tubuh anak
Jumat, 12 Maret 2021 6:56 Wib
Nissan kembangkan mobil berbahan serat karbon seperti digunakan di pesawat
Selasa, 8 September 2020 10:49 Wib