New York (Antara/Xinhua) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah harapan bahwa kesepakatan "Brexit" dapat disepakati dalam waktu enam hingga delapan minggu.
Perkiraan garis waktu ini datang dari kepala juru runding Uni Eropa Michel Barnier pada sebuah konferensi di Slovenia, yang membantu menenangkan ketakutan investor bahwa Inggris dapat berpisah dari benua itu pada Maret 2019 tanpa ada kesepakatan, menurut laporan-laporan media.
Namun, Barnier juga menunjukkan bahwa sejumlah masalah masih membutuhkan penyelesaian.
Menyusul berita tersebut, pound Inggris dan euro naik tajam terhadap dolar AS, menempatkan greenback berada di bawah tekanan.
Tidak ada data ekonomi utama akan keluar pada Senin (10/9).
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,22 persen menjadi 95,1475 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1596 dolar AS dari 1,1566 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3028 dolar AS dari 1,2924 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7110 dolar AS dari 0,7109 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,21 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,05 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9748 franc Swiss dari 0,9687 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3157 dolar Kanada dari 1,3172 dolar Kanada.
Berita Terkait
Rupiah Rabu pagi Rp16.252 per dolar AS
Rabu, 17 April 2024 9:37 Wib
Rupiah tergelincir 36 poin ke level Rp15.933 per dolar AS
Rabu, 3 April 2024 9:18 Wib
Humpuss Maritim Internasional bukukan laba bersih 12,69 juta dolar AS di 2023
Selasa, 2 April 2024 10:39 Wib
Rupiah tergelincir 0,08 persen jadi Rp15.755 per dolar AS
Selasa, 5 Maret 2024 9:51 Wib
Neraca perdagangan Lampung surplus 255,28 juta dolar AS
Jumat, 1 Maret 2024 14:35 Wib
Rupiah turun jadi Rp15.647 per dolar AS
Selasa, 27 Februari 2024 9:10 Wib
Rupiah Rabu pagi Rp15.673 per dolar AS
Rabu, 21 Februari 2024 9:51 Wib
Dadan Tri Yudianto sebut ada oknum penegak hukum minta uang 6 juta dolar AS
Selasa, 20 Februari 2024 20:04 Wib