Pemprov Lampung luncurkan Toko Tani

id pemprov luncurkan toko tani, plt asbid ekbang, taufik hidayat

Pemprov Lampung luncurkan Toko Tani

PLT Asisten Bidang Ekbang Lampung Taufik Hidayat memotong pita sebagai tanda peluncuran Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), di Bandarlampung, Rabu, (25/4). | (Foto: Humas Pemprov Lampung)

Tidak salah jika Lampung ditetapkan sebagai lumbung pangan Nasional, karena sekitar 35 persen kebutuhan pangan di Jakarta tersebut disuplai dari Lampung, ujar Taufik
Bandarlampung  (Antaranews Lampung) - Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) guna mendukung keterjangkauan dan ketersediaan komoditas strategis.

"Provinsi Lampung mendukung keterjangkauan dan stabilitas komoditas strategis pangan nasional, khususnya pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) atau bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Oleh karena itu, dengan adanya Toko Tani itu diharapkan mampu mendukung ketersediaan dan keterjangkauan komoditas strategis pangan untuk masyarakat Lampung," ujar Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian RI, Justan Riduan Siahaan, di Bandarlampung, Rabu (25/4).

Acara peluncuran bertepatan juga dengan apel siaga Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) tingkat Provinsi Lampung.

Dalam peluncuran TTIC tersebut, lanjutnya, terdapat kesepakatan bersama antara Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung bersama Perum Bulog Divre Lampung dan PT Indoguna Utama tentang kepastian distribusi pangan.

"Juga terdapat pengiriman beras organik ke TTIC Jabodetabek sebanyak 10 ton," jelasnya.

Justan mengatakan TTIC Lampung harus mampu menunjukkan dan meyakinkan bahwa pemerintah hadir dan siap memastikan ketersediaan komoditas strategis seperti beras kepada masyarakat, khususnya di Lampung.

"TTIC telah dimulai sejak tahun 2016, dan hingga kini telah tersebar di 19 provinsi di Indonesia, termasuk Lampung. Tahun lalu, TTIC telah terbukti berhasil meredam gejolak harga/instabilitas, dan tahun ini harus lebih baik lagi," ujarnya.

Justan Riduan menjelaskan Provinsi Lampung telah menyangga dan mendukung stabilitas komoditas pangan di Jakarta. "Beberapa kabupaten yang ada di Provinsi Lampung seperti Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Way Kanan dan Lampung Utara menjadi kabupaten penyangga komoditas strategis di Jakarta, khususnya pada saat HBKN," jelasnya.

Lampung merupakan daerah surplus beras yang secara terus menerus mengirim ke Jabodetabek. "Lampung memiliki beras yang cukup, bahkan surplus beras. Dan juga terdapat Peraturan Gubernur yang mengatur agar padi tidak keluar dalam bentuk gabah. Bukan hanya beras, Lampung juga mendukung komoditas strategis lainnya," ujar Justan Riduan.

Oleh sebab itu, Justan berharap peresmian TTIC mampu menjadi momentum untuk mempersiapkan dan merencanakan dalam menyediakan bahan pokok strategis dengan harga terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat Lampung, khususnya pada HBKN pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Pelaksana Tugas Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Taufik Hidayat menjelaskan Lampung merupakan produsen dari beberapa komoditas pangan seperti beras, jagung, gula, bawang, singkong, dan daging.

"Tidak salah jika Lampung ditetapkan sebagai lumbung pangan Nasional, karena sekitar 35 persen kebutuhan pangan di Jakarta tersebut disuplai dari Lampung," jelas Taufik.

Ia menjelaskan berbagai komoditas tersebut akan diutamakan terlebih dahulu untuk Lampung. Kalau sudah tercukupi, baru akan mensuplai keluar Lampung. "Bukan hanya ketersedian saja, tetapi juga keterjangkauan bagi masyarakat Lampung lebih diutamakan. Untuk itu, kita akan menyosialisasikan ke masyarakat bahwa kita memiliki TTIC dengan harga terjangkau dan kualitasnya baik," jelasnya

Pengembangan TTIC di Provinsi Lampung berperan dalam upaya stabilisasi harga pangan dan peningkatan akses pangan di kabupaten/kota. Apel siaga persiapan HBKN merupakan langkah konkrit dalam menyediakan pangan murah dan berkualitas bagi masyarakat Lampung dalam menghadapi HBKN 2018.

Kegiatan ini, ujar Taufik Hidayat, sangat ditentukan oleh kerja sama dan komitmen dari berbagai pihak. "Melalui TTIC dan Apel Siaga HBKN diharapkan mampu memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak, terutama untuk terlaksananya keterjangkauan dan ketersediaan komoditas strategis pangan untuk masyarakat Lampung," harap Taufik.

Komoditas strategis yang tersedia di TTIC Provinsi Lampung diantaranya beras premium (Rp8.800/kg), beras organik (Rp18.000/Kg), beras `SJ` (Rp12.800/kg), beras srikandi (Rp12.000/kg), beras `dua koki` (Rp12.800/kg), beras siger tiwul (Rp15.000/kg), beras merah (Rp 25.000/bks), minyak goreng (Rp10.500/kg).

Gula pasir (Rp12.000/Kg), bawang merah (Rp26.000/kg), bawang putih (Rp20.000/kg), cabai merah (Rp21.000/kg), madu manis besar (Rp110.000/kg), madu manis kecil (Rp50.000/kg), madu pahit besar (Rp120.000/kg), madu pahit kecil (Rp50.000/kg), kopi arabika (Rp40.000/kg), kopi blend (Rp30.000/bks), dan Jambu (Rp15.000/kg).