Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Badan Pusat Statitsik Provinsi Lampung mencatat pada November 2017, sejumlah komoditas di daerah setempat mengalami penurunan harga.
"Komoditas itu, antara lain subsektor perkebunan, subsektor peternakan, subsektor perikanan tangkap, dan subsektor perikanan budidaya seperti pada komoditas kelapa, karet, lada, dan beberapa jenis ikan tangkap dan ikan budi daya," kata Kepala BPS Lampung, Yeane Irmaningrum, di Bandarlampung, Selasa.
Ia menyebutkan untuk subsektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura mengalami kenaikan harga antara lain pada komoditas gabah, jagung, cabai merah, dan sawo.
Menurutnya, sebagian subsektor mengalami penurunan nilai tukar petani pada November 2017, kecuali tanaman pangan dan hortikultura.
Secara rinci, lanjutnya, subsektor pertanian tanaman pangan (1,73 persen), subsektor tanaman hortikultura (0,53 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (minus 0,26 persen), subsektor peternakan (minus 0,26 persen), subsektor perikanan tangkap (minus 0,22 persen), dan subsektor perikanan budidaya (minus 0,53 persen).
"Namun NTP Provinsi Lampung secara gabungan naik sebesar 0,45 persen," jelasnya.
NTP Provinsi Lampung November 2017 untuk masing-masing subsektor tercatat sub sektor padi dan palawija (NTP-P) (111,25), hortikultura (NTP-H) (94,38), tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) (104,81), peternakan (NTP-Pt) (115,87), perikanan tangkap (110,99), dan perikanan budi daya (94,57).
"Sedangkan NTP Provinsi Lampung tercatat sebesar 107,10," jelasnya.
Yeane menambahkan, dari 33 provinsi yang diamati perkembangan harganya pada November 2017, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau dengan peningkatan sebesar 1,95 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Bangka Belitung yang turun sebesar 0,73 persen.
Antara
Berita Terkait
Polisi bagikan air mineral dan kopi kepada pemudik di Pelabuhan Panjang
Minggu, 14 April 2024 10:30 Wib
Harga jual biji kopi di Rejang Lebong Bengkulu tembus Rp52.000/kg
Minggu, 31 Maret 2024 20:27 Wib
BPBD Padang evakuasi korban banjir di Alai Parak Kopi
Jumat, 8 Maret 2024 5:34 Wib
Tetangga bunuh seorang pelajar menggunakan kopi sianida
Sabtu, 3 Februari 2024 6:29 Wib
Kopi arabika akan dijadikan komoditas unggulan Lampung Barat
Rabu, 31 Januari 2024 17:20 Wib
Zulhas: Kopi robusta Lampung Barat komoditas ekspor terkenal di dunia
Kamis, 25 Januari 2024 16:48 Wib
Prabowo ajak masyarakat jaga persatuan
Sabtu, 16 Desember 2023 21:04 Wib
Mingrum Gumay temani ngopi pagi Bacapres Ganjar Pranowo di Kopi Dunia
Kamis, 26 Oktober 2023 13:22 Wib