Banten Tuan Rumah Temu Sastra MPU 2019
Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Provinsi Banten ditetapkan sebagai tuan rumah Temu Sastra Mitra Praja Utama (MPU) XII pada tahun 2019.
Menurut Christian Heru Cahyo Saputro, salah satu sastrawan Lampung yang hadir dalam Temu Sastra MPU XI di Lembang, Jawa Barat, saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu (22/11), penetapan Banten sebagai tuan rumah Temu Sastra MPU 2019 merupakan kesepakatan para sastrawan sepuluh provinsi anggota MPU.
Para pihak yang bersepakat itu berkumpul pada 16-19 November 2017 di Lembang, Jawa Barat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat Ida Hernida yang hadir pada temu sastra tersebut, menyatakan rasa syukurnya.
"Alhamdulillah, selamat kepada `adik kami` Provinsi Banten yang telah ditetapkan sebagai tuan rumah Temu Sastra berikutnya. Semoga penyelenggaraan MPU di Banten berjalan sukses," kata Ida pula.
Sastrawan Banten Chavchay Syaifullah yang didaulat oleh para penyair untuk memberikan sambutan atas keputusan tersebut, berharap agar rakyat dan pemerintah provinsi di ujung barat Pulau Jawa itu dapat menyiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Tentu saja, kata Chavchay, kepada para sastrawan sepuluh provinsi anggota MPU diharapkan konsistensi, jangan sampai absen menghadiri MPU, sebagai contoh para sastrawan dari NTB pernah tercatat absen dari Temu Sastra.
"Saya angkat jempol untuk Jawa Barat yang mampu membuat para sastrawan NTB datang ke sini (Temu Sastra MPU 2017). Atau barangkali karena pesona mojang Priangan," ujarnya berkelakar yang disambut gelak tawa para sastrawan.
Diskusi dan Pementasan
Kegiatan Temu Sastra MPU 2017 di Lembang diikuti 10 provinsi, yaitu Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.
Dari Lampung, tiga sastrawan yang mengikuti Temu Sastra ini adalah Christian Heru Cahyo Saputro, Edy Samudra Kertagama, dan Udo Z Karzi (Zulkarnain Zubairi).
Selama empat hari para peserta mengikuti diskusi bertajuk Kota dan Sastra yang menghadirkan narasumber Dian Hardiana, Langgeng Prima Anggaradinata, dan Lufti Mardiansayah.
Diskusi sesi kedua dengan tema Sastra dan Estetika Kota dengan pembicara Zulfa Nasrulloh dan Heru Hikayat.
Kemudian. Jumat (17/11) malam, para sastrawan peserta MPU membacakan karyanya pada acara pementasan.
Selanjutnya, Sabtu (18/11) pukul 07.30 hingga 09.00 WIB dilanjutkan dengan kegiatan acara mengenang sastrawan asal Cirebon Ahmad Subbanuddin (almarhum).
Acara itu menghadirkan penyair Acep Zamzam Noer, Ahda Imran, dan bekerja sama dengan komunitas-komunitas dari Cirebon. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Museum Sri Baduga dan Museum Asia Afrika di Bandung.
Menurut Christian Heru Cahyo Saputro, salah satu sastrawan Lampung yang hadir dalam Temu Sastra MPU XI di Lembang, Jawa Barat, saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu (22/11), penetapan Banten sebagai tuan rumah Temu Sastra MPU 2019 merupakan kesepakatan para sastrawan sepuluh provinsi anggota MPU.
Para pihak yang bersepakat itu berkumpul pada 16-19 November 2017 di Lembang, Jawa Barat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat Ida Hernida yang hadir pada temu sastra tersebut, menyatakan rasa syukurnya.
"Alhamdulillah, selamat kepada `adik kami` Provinsi Banten yang telah ditetapkan sebagai tuan rumah Temu Sastra berikutnya. Semoga penyelenggaraan MPU di Banten berjalan sukses," kata Ida pula.
Sastrawan Banten Chavchay Syaifullah yang didaulat oleh para penyair untuk memberikan sambutan atas keputusan tersebut, berharap agar rakyat dan pemerintah provinsi di ujung barat Pulau Jawa itu dapat menyiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Tentu saja, kata Chavchay, kepada para sastrawan sepuluh provinsi anggota MPU diharapkan konsistensi, jangan sampai absen menghadiri MPU, sebagai contoh para sastrawan dari NTB pernah tercatat absen dari Temu Sastra.
"Saya angkat jempol untuk Jawa Barat yang mampu membuat para sastrawan NTB datang ke sini (Temu Sastra MPU 2017). Atau barangkali karena pesona mojang Priangan," ujarnya berkelakar yang disambut gelak tawa para sastrawan.
Diskusi dan Pementasan
Kegiatan Temu Sastra MPU 2017 di Lembang diikuti 10 provinsi, yaitu Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.
Dari Lampung, tiga sastrawan yang mengikuti Temu Sastra ini adalah Christian Heru Cahyo Saputro, Edy Samudra Kertagama, dan Udo Z Karzi (Zulkarnain Zubairi).
Selama empat hari para peserta mengikuti diskusi bertajuk Kota dan Sastra yang menghadirkan narasumber Dian Hardiana, Langgeng Prima Anggaradinata, dan Lufti Mardiansayah.
Diskusi sesi kedua dengan tema Sastra dan Estetika Kota dengan pembicara Zulfa Nasrulloh dan Heru Hikayat.
Kemudian. Jumat (17/11) malam, para sastrawan peserta MPU membacakan karyanya pada acara pementasan.
Selanjutnya, Sabtu (18/11) pukul 07.30 hingga 09.00 WIB dilanjutkan dengan kegiatan acara mengenang sastrawan asal Cirebon Ahmad Subbanuddin (almarhum).
Acara itu menghadirkan penyair Acep Zamzam Noer, Ahda Imran, dan bekerja sama dengan komunitas-komunitas dari Cirebon. Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Museum Sri Baduga dan Museum Asia Afrika di Bandung.