Warga Manfaatkan Memancing Sambil Silaturahim

id lomba mancing ikan di kolam

Warga Manfaatkan Memancing Sambil Silaturahim

Ilustrasi lomba mancing ikan di kolam (ist)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Sejumlah warga Bandarlampung yang menggemari memancing ikan di kolam pemancingan mengaku selain rekreasi, mencari ikan, juga dimanfaatkan untuk bersilaturahim.

"Banyak teman di sana dari beragam profesi. Selain rekreasi juga bisa saling menyapa dan mengobrol sesama pemancing, terutama yang duduk di sebelah," kata Tony, warga Labuhanratu, Bandarlampung, Minggu.

Ia pun mengakui, dengan bertemu dengan komunitas pemancing itu, dirinya kerap mendapatkan orderan dari usaha yang digelutinya yakni percetakan. "Ada kawan pemancing yang buat undangan, banner, atau memperbaiki plat nomor kendaraan. Kebetulan kalau hari Minggu libur, jadi saya manfaatkan ke kolam kalau tidak ada acara yang lainnya," kata dia.

Ayi Nasrullah, warga lainnya mengatakan, selain menyukai memancing ia pun hobi memelihara burung dan jual-beli berkicang, dan kerap mendapatkan informasi ada burung dijual.

"Sering dapat burung bagus dari teman di kolam. Atau kami sering bertukar informasi tentang adanya lomba atau mengatasi permasalahan burung. Walau target utamanya di kolam mendapat ikan," katanya.

Yanto, yang bekerja di Kabupaten Tulangbawang, mengatakan, ia sengaja pulang pada Sabtu sore ke Bandarlampung dan hari Minggunya jika tidak ada acara pesta atau lainnya, akan ke kolam pemancingan sejak pagi.

"Saya senang di kolam itu karena banyak teman. Bahkan ada pak haji yang bisa diajak diskusi beragam persoalan. Memang banyak lokasi pemancingan, tetapi saya senang di sana karena pemancingnya seperti keluarga. Bahkan kalau kita ingin membawa ikan lebih banyak, ikan mereka boleh diminta," terang dia.

Sementara itu, pantauan di sejumlah pemancingan di Bandarlampung ada kelompok yang menyukai dengan sistem harian, siraman, bahkan galatama baik glosoran maupun pelampungan.

Dodi misalnya, yang menyukai sistem harian karena sehari penuh sejak pukul sembilan ikan dilepas hingga sore memancingnya. "Karena kolamnya lebar dan sering banyak ikan dasarnya. Saya senang sistem ini karena bisa melempar kail jauh kalau menarik mantap," katanya.

Penggemar sistem siraman, Andhika misalnya, ia menyukai cara itu karena terbatas waktu kerjanya. "Saya kerja, dan bisanya pulang sore. Jadi hanya bisa siraman. Sistem siraman yakni ikan dilepas dengan selang waktu tertentu. Misal dilepas jam dua siang hanya sampai jam empat sore. Begitu pula saat jam empat sore sampai jam enam sore. Kolamnya kecil, jadi peluang dapat ikan lebih besar apalagi jika umpan kita masuk disukai ikan," katanya.

Sedangkan Mustafa penggemar galatama pelampungan mengatakan, ia menyukai sistem tersebut karena ada hadiah serta "jackpot" yang besarannya mencapai jutaan rupiah.

"Saya jarang bawa pulang ikan, dan ikan sering saya jual ke pemilik kolam, tetapi karena hobi mancing sistem ini saya anggap pas. Kalau pas kebetulan bisa mendapat juara dari ikan terberat atau ikan terbanyak yang terpancing, belum lagi jika mendapat `jackpot` itu," katanya.

Namun, lanjut dia, yang paling utama adalah bisa bertemu dengan rekan-rekan dan kerap membicarakan usaha dan peluang mendapatkan uang dari pekerjaan lainnya.(Ant)

Pewarta :
Editor : Samino Nugroho
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.