Jerman makin tegas tolak imigran

Berlin (Antara/Reuters) - Jerman mulai memperketat kebijakan terhadap migran dengan menolak 13.000 orang yang datang tanpa dokumen lengkap sepanjang semester pertama tahun ini, demikian data resmi pemerintah setempat menunjukkan.
         
Angka tersebut sudah melampaui jumlah keseluruhan penolakan terhadap migran sepanjang tahun 2015 yang hanya 9.000 orang.
         
Pada semester pertama tahun ini, sekitar 117.500 orang diizinkan memasuki Jerman, jauh lebih sedikit dibanding rekor jutaan migran yang memasuki negara tersebut pada tahun lalu.
         
Sebagian besar pendatang yang ditolak saat hendak memasuki Jerman berasal dari Afghanistan, Suriah, dan Irak yang mencapai sepertiga dari total, demikian data dari Kementerian Dalam Negeri Jerman yang dipublikasikan atas permintaan partai kiri Die Linke.
         
Pada bulan lalu, Kanselir Angela Merkel sempat mempersingkat masa liburan musim panasnya untuk menjelaskan kebijakan migrasi pemerintah usai serangan teror oleh sejumlah pencari suaka.
         
Saat itu dia mengatakan bahwa mereka yang melarikan diri dari konflik mempunyai hak suaka untuk tinggal di Jerman.
         
Namun data dari Kementerian Dalam Negeri menunjukkan hal yang berbeda. Lebih dari 2.500 migran asal Afghanistan, 1.300-an dari Suriah, dan 1.000 dari Irak ditolak saat hendak memasuki perbatasan Jerman pada periode Januari sampai Juni tahun ini.
         
Selain mereka, para pendatang dari Iran, Maroko, Nigeria, Pakistan, Gambia, Somalia, dan Aljazair juga harus menghadapi nasib yang sama.
         
Selain akibat kebijakan yang keras terhadap pendatang, jumlah para pencari suaka di Jerman pada tahun ini turun drastik sebagai dampak dari penutupan perbatasan di wilayah Balkan. Kebijakan ini adalah bagian dari kesepakatan antara Uni Eropa dengan Turki yang bertujuan untuk menghentikan para pendatang di Yunani.
         
Pada Juli lalu, sekitar 4.500 pendatang tiba di Jerman, kata kepolisian Jerman. Sebagai perbandingan, lebih dari dua kali lipat migran tiba setiap harinya pada puncak krisis tahun lalu.
         
Dengan demikian, total kedatangan migran pada tujuh bulan pertama tahun ini adalah 122.000 orang.