Alga Cokelat untuk Terapi Pascastroke

id Alga Cokelat untuk Terapi Stroke, Terapi Stroke, Alga untuk Terapi Stroke

Alga Cokelat untuk Terapi Pascastroke

Ilustrasi stroke dan penanganannya. (FOTO: ANTARA Lampung/Ist-www.strokeassociation.org)

"Alga cokelat bisa dijadikan obat untuk terapi pasien penderita stroke karena mempunyai kandungan fukoidan sebanyak sepuluh persen, ternyata mampu mengembalikan fungsi otak penderita stroke,"

Malang (ANTARA Lampung) - Lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK-UB) mengolah alga cokelat menjadi obat untuk terapi pasien penderita stroke tanpa memerlukan biaya tinggi dan tidak membahayakan tubuh pasien.

Salah seorang mahasiswa anggota tim peneliti alga cokelat tersebut Erna Nur Fitria, di Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan selama ini alga cokelat dianggap menjadi tanaman pengganggu, namun ternyata mempunyai kandungan yang mampu menyembuhkan penyakit.

"Tanaman laut tersebut bisa dijadikan obat untuk terapi pasien penderita stroke. Alga cokelat yang mempunyai kandungan fukoidan sebanyak sepuluh persen ternyata mampu mengembalikan fungsi otak penderita stroke," katanya lagi.

Erna menilai, terapi untuk pemulihan pascastroke kurang efektif karena selain tidak bisa mengembalikan fungsi otak, juga membahayakan bagi jiwa pasien.

"Terapi pascastroke yang selama ini dijalankan hanya untuk menunda gejalanya, dan terapi hipotermia juga membahayakan pasien karena menggunakan suhu ekstrem, sehingga bisa merusak tubuh. Sedangkan terapi stem cell harus melalui operasi dan membutuhkan biaya yang cukup besar," ujarnya lagi.

Anggota tim peneliti lainnya Dhanang menambahkan bahwa fukoidan yang diambil dari alga cokelat dikeringkan dan diambil ekstraknya.

Selanjutnya, diolah menjadi cairan yang kemudian diteteskan secara oral kepada pasien.

Cairan fukoidan yang dimasukkan secara oral akan meregenerasi sel-sel yang rusak, sehingga bisa memulihkan kembali fungsi organ tubuh .

"Proses pemberian obat secara oral kami anggap tidak menyakiti tubuh pasien karena tanpa operasi," ujarnya pula.

Anggota tim lainnya Ria mengatakan, sementara ini pengujian masih dilakukan dengan hewan coba, yakni tikus wistar. Hasilnya cukup positif terhadap tikus yang dibuat mengalami stroke.

"Setelah kami berikan cairan fukoidan sebanyak satu kali sehari dalam jangka waktu dua minggu ternyata tikusnya bisa kembali berjalan normal dan bisa melewati anak tangga seperti layaknya tikus normal," katanya.

Hanya saja, kata Ria, untuk diterapkan kepada manusia masih perlu dilakukan penelitian lagi terutama untuk pengujian keamanannya.

"Kami masih akan melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih detail agar bisa dimanfaatkan dan tidak membahayakan pasien pascastroke," ujarnya lagi.

Hasil penelitian lima mahasiswa FK-UB yang berjudul PSICO-ART atau Post Ischemic Stroke Development-Acceleration and Regeneration Therapy ini di bawah bimbingan dosen Yuyun Yueniwati.

PSICO-ART masuk dalam kategori Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian (PKM-P) dan akan diujikan pada kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2016 di Bogor pekan depan.

Kelima mahasiswa pengolah alga cokelat tersebut adalah Ridlo Ruditya Putra, Erna Nur Fitria, Ria Sherliana, Dhanang Puruhita, dan Edvin Prawira Negara.