Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Penyair nasional asal Lampung Isbedy Stiawan ZS melalui kumpulan puisi "Kita Hanya Pohon" yang diterbirkan Aura Publishing, Lampung, Mei 2016 mengajak untuk merawat pohon dan menjaga lingkungan hidup sekitar untuk menjaga kehidupan.
Menurut Ikhsanudin dari Aura Publishing, di Bandarlampung, Selasa, puisi-puisi Isbedy dalam buku kumpulan puisi itu bernada dasar untuk mengajak manusia agar merawat pohon karena hal itu sama artinya menjaga kehidupan yang jelas amat penting.
"Seperti juga pohon sebagai asal manusia atau kehidupan, maka sebagai pemilik menjadi kewajiban untuk memelihara, merawat, serta menjaganya, agar setidaknya lebih lama hidup," kata Ikhsan pula.
Buku puisi terbaru setebal 71 halaman ini menghimpun 61 puisi yang ditulis Isbedy dari tahun 2014 hingga 2016.
Melalui puisi "Kita Hanya Pohon" yang dijadikan kumpulan buku ini, sebagai bentuk dedikasi penyair bagi lingkungan hidup.
Bayangkan, lanjut dia, jika bumi ini tiada tumbuhan atau pohon, apa yang akan terjadi. "Makhluk di muka bumi ini tak akan bisa hidup, karena bergantung dari lingkungan," ujar Ikhsan lagi.
Dia menyatakan, himpunan puisi "Kita Hanya Pohon" mengajak dan memberi ruang bahwa penting untuk merawat dan menjaga kehidupan.
"Agar apa yang disuarakan penyair ini bisa sampai ke masyarakat, kami akan meluncurkan buku ini pada peringatan Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada 5 Juni mendatang, sekaligus merayakan hari kelahiran ke-58 tahun penyair Isbedy," katanya pula.
Pada peluncuran kumpulan puisi "Kita Hanya Pohon" ini, Aura Publishing akan menggandeng atau melibatkan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Perpustakaan Lampung, Walhi Lampung, dan lembaga terkait lainnya.
"Kami berencana peluncuran dilaksanakan di tempat yang nyaman dan santai," kata Ikhsan lagi.
Isbedy Stiawan ZS adalah satu satu dari sedikit penyair Lampung yang dikenal secara nasional dan kerap diundang ke mancanegara. Dia dijuluki HB Jassin sebagai "Paus Sastra Lampung".
Menurut Isbedy, berkarya puisi atau cerita pendek adalah proses kreatif yang terus berlangsung dilakukannya hingga saat ini. Proses kreatif sebagai penyair atas sastrawan baginya adalah sesuatu yang tak pernah berhenti sepanjang hayat dikandung badan.(Ant)
Berita Terkait
Polisi gagalkan penyelundupan 358 kulit ular dan biawak di Bakauheni
Kamis, 14 November 2024 21:13 Wib
Program makan bergizi gratis upaya tekan stunting
Kamis, 14 November 2024 17:40 Wib
Perbaikan trotoar di Bandarlampung agar lebih ramah disabilitas
Kamis, 14 November 2024 17:40 Wib
Tuntaskan mafia tanah, Polda Lampung kembali raih Pin Emas
Kamis, 14 November 2024 13:05 Wib
Pemprov Lampung sasar 3 juta anak makan bergizi
Kamis, 14 November 2024 11:46 Wib
Polisi beri imbauan Pilkada damai gunakan videotron di Bakauheni
Kamis, 14 November 2024 9:36 Wib
KPU Bandarlampung sebut pengepakan logistik Pilkada libatkan PPK dan PPS
Kamis, 14 November 2024 9:08 Wib
DWP dan Klinik Unila bersama Lab Kimia Farma adakan pap smear
Kamis, 14 November 2024 8:01 Wib