Ular Sanca 4,5 Meter

id Sanca 4,5 Meter , ular, Binatang, Reptilia, Satwa, Berbisa, Paku Banten, atraksi, hewan, Paku banten

Ular Sanca 4,5 Meter

Salah satu jeis binatang Ular yang sudah dijinakkan dan sering dipergunakan untuk pertunjukan (atraksi). (FOTO DOK. ANTARA/M.Tohamaksun).

Penemuan ular di sekitar lingkungan ini sudah keenam kalinya sejak 2011. Jenisnya kebanyakan sanca. Namun, ular yang ditemukan kali ini adalah yang terbesar."
Yogyakarta (Antara) - Warga Badran Kecamatan Jetis menemukan ular sanca sepanjang 4,5 meter saat sedang memancing di Sungai Winongo dan kini ular tersebut diamankan di rumah Sugiono yang berada tepat di bantaran sungai.

"Penemuan ular di sekitar lingkungan ini sudah keenam kalinya sejak 2011. Jenisnya kebanyakan sanca. Namun, ular yang ditemukan kali ini adalah yang terbesar," kata Sugiono di Yogyakarta, Kamis.

Sugiono mengatakan, setelah melihat ular di atas batu ia segera memanggil ayah dan saudara laki-lakinya untuk turun ke sungai dan menangkap ular tersebut.

"Kemungkinan besar, ular sanca cinde itu muncul ke permukaan karena liang tempat ia tinggal terendam air. Kebetulan saat itu sedang hujan," katanya.

Penangkapan ular tersebut, lanjut dia, dilakukan karena banyak anak kecil yang juga tinggal di bantaran sungai, apalagi anak-anak tersebut biasanya bermain-main di sekitar sungai.

Ia menambahkan, ular yang ditemukan tersebut kemudian akan dijual seperti ular-ular lain yang pernah ia tangkap. "Sanca dengan panjang 0,5 meter yang pernah kami tangkap laku Rp80.000. Jadi, ular yang sekarang kami tangkap harusnya laku lebih mahal," katanya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Peduli Ular SIOUX Aji Rahmat mengatakan, penemuan ular di Sungai Winongo tersebut menjadi salah satu bukti bahwa habitat dan ekosistem sungai masih cukup terjaga.

"Kemunculan ular di sungai tersebut cukup normal apalagi saat air sungai tinggi. Kemungkinan juga, ular tersebut ingin mencari mangsa," katanya.

Ia mengatakan, ular sanca adalah ular yang tidak berbisa namun bisa membelit tubuh mangsa. "Dengan panjang lebih dari tiga meter, ular tersebut memiliki kekuatan untuk membelit dengan kuat," katanya.

Selama ini, lanjut dia, jenis ular yang masih sering ditemukan di Sungai Winongo adalah ular kobra dan ular weling.

Namun demikian, Aji menyayangkan keputusan warga setempat yang menangkap dan ingin menjual ular tersebut karena berpotensi merusak ekosistem.

"Ular memangsa tikus. Jika ularnya tidak ada, maka hama tikus akan merebak. Sebaiknya, ular dilepas di daerah yang jarang penduduk," katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) Oleg Yohan mengatakan, proses penataan sungai akan tetap memperhatikan keasrian ekosistem.

"Dalam berbagai pertemuan di forum, memang belum ada kesepatan apapun apabila ada warga yang menemukan hewan liar di Winongo. Tetapi, penataan akan tetap memperhatikan keasrian ekosistem," katanya.