Sukadana, Lampung Timur (ANTARA) - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan kehadiran Desa Migran Emas dapat mencegah kasus keberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara non prosedural.
"Ekosistem di desa memastikan bahwa orang keluar masuk itu diketahui oleh desa dan orang yang akan bekerja ke luar negeri memahami informasi yang cukup terhadap bekerja di luar negeri dan termasuk bagaimana berangkat secara bermigrasi secara aman," ujarnya saat menghadiri peluncuran Desa Migran di Lampung Timur, Kamis.
Ia mengingatkan bahayanya menjadi PMI apabila tidak melalui jalur resmi, yaitu bisa mengalami kekerasan, eksploitasi hak-hak pekerja, eksploitasi hak asasi, bahkan bisa menjadi korban perdagangan orang.
"Kalau anda berangkat secara tidak prosedural, bahaya mengancam anda, tapi kalau berangkatnya secara prosedural, aman tidak akan ada masalah, tidak pernah ada masalah, karena apa, karena kita tahu. Kita punya datanya, dia bekerja di mana, pekerjaannya apa, yang mengirim siapa, kontrak kerjanya," jelasnya.
Oleh karena itu, ia juga mengharapkan seluruh desa-desa migran emas paling tidak mempunyai peraturan daerah untuk melindungi para PMI yang ingin bekerja di luar negeri.
Sebelumnya, Menteri Abdul Kadir Karding meresmikan sebanyak 20 Desa Migran Emas di Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, yang diawali dengan pembacaan ikrar, penandatanganan prasasti Desa Migran Emas oleh 20 kepala desa, dan penyerahan prasasti Desa Migran Emas secara simbolis.
Dalam sambutannya, Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah menjelaskan daerahnya adalah penyumbang PMI terbesar ke-1 se-Provinsi Lampung, dan urutan ke-8 secara nasional.
Bupati menjelaskan Desa Migran Emas bertujuan untuk memberikan perlindungan dan meningkatkan kesejahteraan PMI yang bekerja di luar negeri.
"Adanya Desa Emas, masyarakat dan generasi muda akan mendapatkan pemahaman, edukasi yang benar mengenai prosedur kerja di luar negeri secara aman, juga legal," ujarnya.
Bupati menyatakan Desa Migran Emas adalah pondasi bagi masa depan pekerja migran Indonesia yang lebih baik terutama untuk generasi muda di masa yang akan datang
Ia juga menyatakan menyambut baik kerja sama (MoU) Kementerian Pekerja Migran Indonesia dengan Provinsi Lampung perihal penerapan pendidikan vokasi pekerja migran di SMK dan SMA di Provinsi Lampung.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Abdul Kadir Karding turut menyerahkan penghargaan kepada 20 orang PMI purna sukses, penyerahan bantuan kepada dua PMI yang mengalami sakit serta menyerahkan santunan kematian kepada dua keluarga PMI yang meninggal.
Baca juga: Menteri P2MI sebut perlu kerja sama semua pihak lindungi PMI dari calo
Baca juga: Menteri P2MI minta Itera untuk dirikan Migrant Center and Crisis
Baca juga: Menteri P2MI sebut peluang kerja luar negeri bidang teknik capai 5.722 lowongan