Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mengatakan bahwa tingkat inflasi April di Lampung secara tahunan (yoy) sebesar 2,80 persen yang dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan makanan.

"Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, inflasi tercatat sebesar 2,80 persen dari tahun ke tahun," ujar Statistisi Ahli Madya BPS Lampung Muhammad Ilham Salam di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan bahwa berdasarkan kelompok dari tahun ke tahun, penyumbang tertinggi inflasi berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 4,43 persen dan andil inflasi sebesar 1,48 persen.

Terdapat lima komoditas dengan andil inflasi terbesar dari tahun ke tahun yaitu bawang merah sebesar 0,29 persen, kopi bubuk 0,23 persen, sigaret kretek mesin sebesar 0,19 persen, cabai merah 0,14 persen, dan bawang putih 0,13 persen.

"Untuk inflasi dari bulan ke bulan di April sebesar 1,19 persen, dan inflasi tahun kalender sebesar 1,77 persen," ucap dia.

Ia menambahkan inflasi tertinggi berdasarkan kelompok pengeluaran dari bulan per bulan berasal dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 7,67 persen dan andil inflasi 0,90 persen.

Lima komoditas dengan andil inflasi terbesar dari bulan ke bulan meliputi listrik sebesar 0,87 persen, bawang merah 0,18 persen, tomat sebesar 0,11 persen, emas perhiasan sebesar 0,11 persen, dan bawang putih 0,06 persen.

Menurut dia, untuk tingkat inflasi dari tahun ke tahun, berdasarkan wilayah cakupan indeks harga konsumen (IHK) tertinggi terjadi di Kabupaten Lampung Timur sebanyak 3,16 persen.

"Dan untuk tingkat inflasi terendah terjadi di Kota Metro sebesar 2,08 persen," ujar dia lagi.

Baca juga: BPS: Surplus dagang RI capai 4,33 miliar dolar AS pada Maret 2025

Baca juga: Lampung Barat gandeng BPS untuk wujudkan perencanaan pembangunan merata

Baca juga: Perdagangan luar negeri Lampung surplus 234,31 juta dolar AS


Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Satyagraha
Copyright © ANTARA 2025