Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan bahwa prioritas pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan infrastruktur di wilayahnya akan tetap berlanjut.

"Ke depan menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas akan tetap berlanjut, terutama infrastruktur jalan. Sebab ini akan membantu pertumbuhan di 15 kabupaten dan kota," ujar Rahmat Mirzani Djausal di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan, dengan adanya infrastruktur jalan yang mantap maka akan mendukung perkembangan sektor sosial, pertanian, pembangunan dan ketahanan pangan.

"Kalau ingin meningkatkan kesejahteraan petani, maka harus memberikan akses yang terbaik bagi mereka selain dari segi mendapatkan pasar, mengelola produk pertanian agar bernilai tambah dan akses teknologi, perlu juga akses jalan yang baik," katanya.

Dia menjelaskan, dengan akses infrastruktur jalan yang baik di berbagai daerah tentu akan menggerakkan ekonomi lokal, sehingga bisa meningkatkan perekonomian daerah.

"Perputaran ekonomi di desa akan semakin lancar kalau distribusi komoditas atau barang, dan mobilitas masyarakat berjalan dengan lancar akibat jalan yang bagus," ucap dia.

Sebelumnya di 2024 Provinsi Lampung telah mendapatkan bantuan perbaikan infrastruktur jalan dari pemerintah pusat melalui Inpres Jalan Daerah (IJD), dengan nilai Rp806,2 miliar untuk 16 ruas jalan, dengan adanya hal tersebut telah berkontribusi meningkatkan kemantapan jalan di provinsi tersebut. Hingga kondisi kemantapan jalan pada 2024 meningkat menjadi 78,81 persen.

Dari sebelumnya pada akhir 2023 kondisi kemantapan jalan Provinsi Lampung sebesar 78,67 persen, meningkat dari pada tahun sebelumnya di 2022 yang hanya 76 persen.

Baca juga: Gubernut Lampung sebut optimalisasi bonus demografi dapat tingkatkan SDM produktif

Baca juga: Gubernur Lampung: Perlu tambahan daerah resapan air untuk cegah banjir

Baca juga: Gubernur Lampung sebut rapikan bangunan di sepadan sungai atasi banjir


Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025