Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung, Prof Mohammad Bahruddin, mengapresiasi masyarakat yang semakin dewasa dalam menyikapi perbedaan pandangan politik.
"Tentu kami perlu apresiasi masyarakat yang kini semakin menyadari dampak negatif dari perpecahan dan konflik akibat perbedaan pilihan," katanya di Bandarlampung, Kamis.
Ia juga melihat kondisi di Provinsi Lampung hingga saat ini masih terpantau kondusif usai pelaksanaan pemungutan suara pada Pilkada Serentak 2024.
“Kondisi aman dan damai ini harus terus dijaga, hingga pemetaan resmi dari KPU," kata dia.
Ia menekankan peran penting pemuka agama dalam menjaga kondusivitas usai pilkada. Sebab pemuka agama memiliki kedudukan strategis dalam menjaga perdamaian di tengah masyarakat.
Menurut dia, kontestasi politik seperti pilkada merupakan hal yang biasa, dan yang terpenting adalah bagaimana masyarakat dapat menerima kekalahan dan kemenangan dengan lapangan dada.
“Kalah dan menang itu wajar dalam sebuah kontestasi politik, yang paling penting adalah bahwa yang menang dalam pilkada ini adalah suara rakyat,” kata dia.
Ia pun mengingatkan kepada pihak yang belum menang pada pilkada ini agar bisa menerima dengan ikhlas, sedangkan yang menang diminta untuk tidak jumawa.
“Siapapun yang nanti ditetapkan sebagai kepala daerah, harapan saya sebagai tokoh agama, mari kita mencontoh sifat Nabi Muhammad SAW dalam kepemimpinannya, siddiq, amanah, tablig, dan fatonah,” kata dia.
Baca juga: Bawaslu Lampung sebut Pilkada kondusif tanpa ada pelanggaran serius
Baca juga: Hitung cepat, Mirza-Jihan unggul 82,54 persen pada Pilkada Lampung 2024
Baca juga: Kapolda Lampung ingatkan semua pihak ciptakan kondisi damai di Pilkada
"Tentu kami perlu apresiasi masyarakat yang kini semakin menyadari dampak negatif dari perpecahan dan konflik akibat perbedaan pilihan," katanya di Bandarlampung, Kamis.
Ia juga melihat kondisi di Provinsi Lampung hingga saat ini masih terpantau kondusif usai pelaksanaan pemungutan suara pada Pilkada Serentak 2024.
“Kondisi aman dan damai ini harus terus dijaga, hingga pemetaan resmi dari KPU," kata dia.
Ia menekankan peran penting pemuka agama dalam menjaga kondusivitas usai pilkada. Sebab pemuka agama memiliki kedudukan strategis dalam menjaga perdamaian di tengah masyarakat.
Menurut dia, kontestasi politik seperti pilkada merupakan hal yang biasa, dan yang terpenting adalah bagaimana masyarakat dapat menerima kekalahan dan kemenangan dengan lapangan dada.
“Kalah dan menang itu wajar dalam sebuah kontestasi politik, yang paling penting adalah bahwa yang menang dalam pilkada ini adalah suara rakyat,” kata dia.
Ia pun mengingatkan kepada pihak yang belum menang pada pilkada ini agar bisa menerima dengan ikhlas, sedangkan yang menang diminta untuk tidak jumawa.
“Siapapun yang nanti ditetapkan sebagai kepala daerah, harapan saya sebagai tokoh agama, mari kita mencontoh sifat Nabi Muhammad SAW dalam kepemimpinannya, siddiq, amanah, tablig, dan fatonah,” kata dia.
Baca juga: Bawaslu Lampung sebut Pilkada kondusif tanpa ada pelanggaran serius
Baca juga: Hitung cepat, Mirza-Jihan unggul 82,54 persen pada Pilkada Lampung 2024
Baca juga: Kapolda Lampung ingatkan semua pihak ciptakan kondisi damai di Pilkada