Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mengklaim kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bakung yang terjadi sejak Jumat (13/10) telah berhasil dikendalikan.
"Kondisi sekarang di TPA Bakung sudah aman terkendali, api dan asap sudah tidak ada sama sekali," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandarlampung Anthoni Irawan, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan penanganan kebakaran di TPA Bakung dinyatakan selesai pada Jumat (20/10) petang sekitar pukul 21.30 WIB setelah bara api padam dan tidak mengeluarkan asap lagi pada pokok yang terbakar yakni sampah.
"Sementara ini kami nyatakan api sudah padam, namun untuk hari berikutnya sampai dengan satu pekan ke depan petugas tetap bersiaga TPA Bakung selama 1x24 jam," kata dia.
Menurutnya, pengawasan di TPA Bakung dilakukan sebagai upaya antisipasi apabila terdapat api atau asap yang kembali menyala maka akan langsung dipadamkan oleh petugas.
"Jadi mulai hari ini, kami tetap menyiagakan satu unit mobil pemadam kebakaran beserta sejumlah petugas yang bersiaga," ujarnya.
Anthoni menyebutkan selama proses pemadaman di TPA Bakung yang kurang lebih memakan waktu satu pekan, air yang dihabiskan mencapai 2.098.000 liter.
"Terhitung dimulai pada tanggal 13 hingga 20 Oktober sebanyak 496 tanki air digunakan untuk memadamkan api di TPA Bakung atau 2.098.000 liter," kata dia.
"Kondisi sekarang di TPA Bakung sudah aman terkendali, api dan asap sudah tidak ada sama sekali," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandarlampung Anthoni Irawan, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan penanganan kebakaran di TPA Bakung dinyatakan selesai pada Jumat (20/10) petang sekitar pukul 21.30 WIB setelah bara api padam dan tidak mengeluarkan asap lagi pada pokok yang terbakar yakni sampah.
"Sementara ini kami nyatakan api sudah padam, namun untuk hari berikutnya sampai dengan satu pekan ke depan petugas tetap bersiaga TPA Bakung selama 1x24 jam," kata dia.
Menurutnya, pengawasan di TPA Bakung dilakukan sebagai upaya antisipasi apabila terdapat api atau asap yang kembali menyala maka akan langsung dipadamkan oleh petugas.
"Jadi mulai hari ini, kami tetap menyiagakan satu unit mobil pemadam kebakaran beserta sejumlah petugas yang bersiaga," ujarnya.
Anthoni menyebutkan selama proses pemadaman di TPA Bakung yang kurang lebih memakan waktu satu pekan, air yang dihabiskan mencapai 2.098.000 liter.
"Terhitung dimulai pada tanggal 13 hingga 20 Oktober sebanyak 496 tanki air digunakan untuk memadamkan api di TPA Bakung atau 2.098.000 liter," kata dia.