Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lampung Chusnunia Chalim mengatakan bahwa "wis wayahe (sudah waktunya, red) partai politik ini memiliki calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres).
"Step di Provinsi Lampung, kemudian kabupaten dan kota sudah dilalui dengan bertambahnya kursi di legislatif dari 21 pada 2009, menjadi 42 pada 2014 dan 72 pada 2019. Sekarang kami harap di 2024 ada capres dan cawapres dari PKB ini 'wis
wayahe'," kata Nunik sapaan akrabnya saat Rakorwil DPW PKB Lampung, di Bandarlampung, Kamis.
Menurutnya, sudah lama menunggunya hingga sampai di titik ini, dimana dari 21 kursi di 15 kabupaten dan kota hingga 73 kursi PKB secara keseluruhan dengan legislatif di Senayan atau RI mengubah peta pilkada di daerah. Bahkan di 2014-2015 PKB Lampung memiliki sejumlah ekskutif di sejumlah kabupaten dan kota.
"Kira-kira kalau ada kontestasi politik mau koalisi, dulu PKB hanya pelengkap, tapi beda ketika hasilnya terus meningkat kami bukan lagi pelengkap dan ini pun mempengaruhi peta politik dan pilkada," kata dia.
Tentu, lanjut dia, hasil yang diperoleh PKB Lampung tersebut tidak lepas dari dukungan para ulama dan kader yang telah bekerja keras dari 2009, 2014 dan 2019.
"Proses ini modal dasar semangat dan harapan, serta cita-cita, bukan untuk kepentingan pribadi dan golongan tapi cita-cita untuk bangsa masyarakat dan umat," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW PKB Lampung Noverisman Subing, mengatakan Rakorwil PKB Lampung ini fokus membahas kemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) serta pemenangan calon legislatif (caleg).
"Jadi nanti materi yang diberikan kepada kader PKB, bakal caleg bagaimana memenangkan pilpres dan pileg," kata dia.
Dia menegaskan seluruh strukutur kepengurusan DPW dan DPC serta bacaleg dalam memenangkan AMIN, harus memasang APK yang di dalamnya terdapat pasangan capres dan cawapres Anies dan Muhaimin.
"Kemudian pola kerja kami ada kekeluargaan. Jadi semua bacaleg dan pengurus partai harus menempatkan sistem kekeluargaan pada calon pemilih dan masyarakat," kata dia.
"Step di Provinsi Lampung, kemudian kabupaten dan kota sudah dilalui dengan bertambahnya kursi di legislatif dari 21 pada 2009, menjadi 42 pada 2014 dan 72 pada 2019. Sekarang kami harap di 2024 ada capres dan cawapres dari PKB ini 'wis
wayahe'," kata Nunik sapaan akrabnya saat Rakorwil DPW PKB Lampung, di Bandarlampung, Kamis.
Menurutnya, sudah lama menunggunya hingga sampai di titik ini, dimana dari 21 kursi di 15 kabupaten dan kota hingga 73 kursi PKB secara keseluruhan dengan legislatif di Senayan atau RI mengubah peta pilkada di daerah. Bahkan di 2014-2015 PKB Lampung memiliki sejumlah ekskutif di sejumlah kabupaten dan kota.
"Kira-kira kalau ada kontestasi politik mau koalisi, dulu PKB hanya pelengkap, tapi beda ketika hasilnya terus meningkat kami bukan lagi pelengkap dan ini pun mempengaruhi peta politik dan pilkada," kata dia.
Tentu, lanjut dia, hasil yang diperoleh PKB Lampung tersebut tidak lepas dari dukungan para ulama dan kader yang telah bekerja keras dari 2009, 2014 dan 2019.
"Proses ini modal dasar semangat dan harapan, serta cita-cita, bukan untuk kepentingan pribadi dan golongan tapi cita-cita untuk bangsa masyarakat dan umat," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW PKB Lampung Noverisman Subing, mengatakan Rakorwil PKB Lampung ini fokus membahas kemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) serta pemenangan calon legislatif (caleg).
"Jadi nanti materi yang diberikan kepada kader PKB, bakal caleg bagaimana memenangkan pilpres dan pileg," kata dia.
Dia menegaskan seluruh strukutur kepengurusan DPW dan DPC serta bacaleg dalam memenangkan AMIN, harus memasang APK yang di dalamnya terdapat pasangan capres dan cawapres Anies dan Muhaimin.
"Kemudian pola kerja kami ada kekeluargaan. Jadi semua bacaleg dan pengurus partai harus menempatkan sistem kekeluargaan pada calon pemilih dan masyarakat," kata dia.