Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menyiapkan 300 lapak di Pasar SMEP bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sepanjang jalan menuju Pasar Pasir Gintung, yakni Jalan Imam Bonjol, Jalan Pisang, dan Jalan Durian, Kota Bandarlampung.
"Untuk relokasi pedagang kaki lima ini kami sudah siapkan 300 lapak di Pasar SMEP. Jadi memang sudah difasilitasi tidak serta-merta memindahkannya," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkot Bandarlampung Sukarma Wijaya, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan bahwa penertiban areal sekitar Pasar Pasir Gintung dari PKL yang dilakukan ini, sebagai upaya dalam mendukung progra, yang sudah dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang akan merevitalisasi pasar tersebut, saat melakukan kunjungan ke pasar ini beberapa waktu lalu.
"Jadi pasar ini nanti konsepnya semi modern. Untuk mengatakan pasar tersebut semi modern harus didukung akses jalan menuju pasar. Sehingga hasil rapat diputuskan ruas Jalan Imam Bonjol, Jalan Pisang, dan Jalan Durian harus bersih dari pedagang kaki lima," kata dia lagi.
Menurutnya, hari ini Pemkot Bandarlampung sepertinya memaksa untuk memindahkan barang-barang pedagang itu, karena seharusnya hal itu dilakukan sendiri oleh para PKL, sebab mereka telah diberi waktu, namun tetap tidak dilakukan oleh mereka.
"Alhamdulillah mereka tidak ada yang bandel dan menerima direlokasi, karena memang semua sudah sesuai prosedur, bahkan kami sudah memberikan surat pemberitahun ke pedagang," ujarnya pula.
Ia pun menegaskan bahwa untuk menjaga agar para PKL yang sudah direlokasi tidak kembali lagi ke tiga jalan tersebut, pemkot setempat akan membuat posko pemantauan di sini.
"Nanti ada pengawas gabungan, posko pantau efektif selama satu bulan ke depan, hal ini untuk memastikan tidak ada lagi pedagang kaki lima yang sudah direlokasi kembali ke jalan-jalan," kata dia lagi.
Sukarma menyatakan bahwa pembangunan Pasar Pasir Gintung dijadwalkan berjalan pada awal Oktober 2023, dan direncanakan selesai akhir Desember 2023 diresmikan.
"Jadi nanti fungsi lahan jalan ini akan disesuaikan peruntukannya, kalau untuk parkir ya parkir hal itu agar pedagang nyaman dan konsumen juga enak tidak acak-acakan. Jadi kan kalau konsepnya pasar metropolis seharusnyan menyesuaikan, jangan kita menuju pasar metropolis tapi masih acak-acakan, kan tidak cocok," kata dia pula.
Dia menjamin bahwa seluruh PKL yang ada di tiga ruas jalan tersebut bisa ditampung di Pasar SMEP.
"Jadi yang harus dipahami fokus Wali Kota Bandarlampung agar pedagang yang juga warga kami terfasilitasi, jadi ini justru mendorong geliat ekonomi mereka bukan untuk mematikan, karena sudah diberikan fasilitas yang diperlukan pedagang," kata dia lagi.
Baca juga: Pedagang lama yang sudah terdata prioritas penempatan di Pasar Smep Bandarlampung
Baca juga: Pedagang minta pemkot percepat pembangunan Pasar Smep
"Untuk relokasi pedagang kaki lima ini kami sudah siapkan 300 lapak di Pasar SMEP. Jadi memang sudah difasilitasi tidak serta-merta memindahkannya," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkot Bandarlampung Sukarma Wijaya, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan bahwa penertiban areal sekitar Pasar Pasir Gintung dari PKL yang dilakukan ini, sebagai upaya dalam mendukung progra, yang sudah dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang akan merevitalisasi pasar tersebut, saat melakukan kunjungan ke pasar ini beberapa waktu lalu.
"Jadi pasar ini nanti konsepnya semi modern. Untuk mengatakan pasar tersebut semi modern harus didukung akses jalan menuju pasar. Sehingga hasil rapat diputuskan ruas Jalan Imam Bonjol, Jalan Pisang, dan Jalan Durian harus bersih dari pedagang kaki lima," kata dia lagi.
Menurutnya, hari ini Pemkot Bandarlampung sepertinya memaksa untuk memindahkan barang-barang pedagang itu, karena seharusnya hal itu dilakukan sendiri oleh para PKL, sebab mereka telah diberi waktu, namun tetap tidak dilakukan oleh mereka.
"Alhamdulillah mereka tidak ada yang bandel dan menerima direlokasi, karena memang semua sudah sesuai prosedur, bahkan kami sudah memberikan surat pemberitahun ke pedagang," ujarnya pula.
Ia pun menegaskan bahwa untuk menjaga agar para PKL yang sudah direlokasi tidak kembali lagi ke tiga jalan tersebut, pemkot setempat akan membuat posko pemantauan di sini.
"Nanti ada pengawas gabungan, posko pantau efektif selama satu bulan ke depan, hal ini untuk memastikan tidak ada lagi pedagang kaki lima yang sudah direlokasi kembali ke jalan-jalan," kata dia lagi.
Sukarma menyatakan bahwa pembangunan Pasar Pasir Gintung dijadwalkan berjalan pada awal Oktober 2023, dan direncanakan selesai akhir Desember 2023 diresmikan.
"Jadi nanti fungsi lahan jalan ini akan disesuaikan peruntukannya, kalau untuk parkir ya parkir hal itu agar pedagang nyaman dan konsumen juga enak tidak acak-acakan. Jadi kan kalau konsepnya pasar metropolis seharusnyan menyesuaikan, jangan kita menuju pasar metropolis tapi masih acak-acakan, kan tidak cocok," kata dia pula.
Dia menjamin bahwa seluruh PKL yang ada di tiga ruas jalan tersebut bisa ditampung di Pasar SMEP.
"Jadi yang harus dipahami fokus Wali Kota Bandarlampung agar pedagang yang juga warga kami terfasilitasi, jadi ini justru mendorong geliat ekonomi mereka bukan untuk mematikan, karena sudah diberikan fasilitas yang diperlukan pedagang," kata dia lagi.
Baca juga: Pedagang lama yang sudah terdata prioritas penempatan di Pasar Smep Bandarlampung
Baca juga: Pedagang minta pemkot percepat pembangunan Pasar Smep