Malang (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Brawijaya (UB) Prof. Dr. drg. Muhamad Chair Effendi, S.U., Sp.KGA mengemukakan bahwa karies gigi yang diderita anak berkorelasi signifikan terhadap kondisi stunting.
"Karies gigi pada anak tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan oral, tetapi juga dapat membawa implikasi serius pada aspek kesehatan yang lebih kompleks, misalnya stunting atau gangguan pertumbuhan kronis pada anak," katanya kepada wartawan di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Pada saat yang bersamaan, lanjutnya, stunting dapat menurunkan sekresi saliva, meningkatkan risiko karies, dan dapat menunda erupsi gigi permanen.
Salah satu penyakit gigi yang paling sering dialami anak adalah karies gigi sebagai masalah kesehatan gigi paling umum, menurut Global Burden of Disease (2019).
Pada kasus karies dentin dalam, kata Prof Chair (panggilan akrabnya), penggunaan liner solusi terbaik untuk melindungi pulpa gigi dari infeksi bakteri.
Beberapa macam liner yang banyak diaplikasikan di bidang kedokteran gigi anak ialah calcium hydroxide, mineral trioxide aggregate, resin-modified glass ionomers, dan ZnO eugenol.
Dari material-material tersebut, ZnO eugenol dipandang sebagai liner yang paling unggul, akan tetapi sifat sitotoksik material ini menjadi masalah yang krusial.
Selain itu, pengisian ZnO eugenol yang berlebihan dapat mengurangi keberhasilan perawatan gigi.
Oleh sebab itu, perlu inovasi untuk menemukan material baru yang lebih baik dalam mengatasi kegagalan perawatan pada pulpa gigi anak.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan antibakteri, katanya, nZnO dapat menambahkan bahan antibakteri lain dari bahan alami, yaitu propolis.
Biokomposit nZnO/propolis yang merupakan campuran nanopartikel ZnO dan bahan alam propolis, potensial sebagai liner untuk bahan pelindung pulpa pada gigi anak, khususnya dalam menghambat dan membunuh bakteri Streptococcus mutans dengan komposisi biokomposit nZnO/propolis dengan konsentrasi 12,5 persen, dan ukuran nZnO berkisar antara 30-80 nm.
Kekuatan biokomposit nZnO/propolis sebagai antibakteri dan mudahnya mendapatkan propolis dari alam dapat sekaligus menutupi kekurangan bahan liner ZnO eugenol yang sitotoksis.
"Ke depan, saya berharap hasil penelitian ini bisa dikembangkan sebagai pengisi saluran akar gigi permanen," ujarnya.
"Karies gigi pada anak tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan oral, tetapi juga dapat membawa implikasi serius pada aspek kesehatan yang lebih kompleks, misalnya stunting atau gangguan pertumbuhan kronis pada anak," katanya kepada wartawan di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Pada saat yang bersamaan, lanjutnya, stunting dapat menurunkan sekresi saliva, meningkatkan risiko karies, dan dapat menunda erupsi gigi permanen.
Salah satu penyakit gigi yang paling sering dialami anak adalah karies gigi sebagai masalah kesehatan gigi paling umum, menurut Global Burden of Disease (2019).
Pada kasus karies dentin dalam, kata Prof Chair (panggilan akrabnya), penggunaan liner solusi terbaik untuk melindungi pulpa gigi dari infeksi bakteri.
Beberapa macam liner yang banyak diaplikasikan di bidang kedokteran gigi anak ialah calcium hydroxide, mineral trioxide aggregate, resin-modified glass ionomers, dan ZnO eugenol.
Dari material-material tersebut, ZnO eugenol dipandang sebagai liner yang paling unggul, akan tetapi sifat sitotoksik material ini menjadi masalah yang krusial.
Selain itu, pengisian ZnO eugenol yang berlebihan dapat mengurangi keberhasilan perawatan gigi.
Oleh sebab itu, perlu inovasi untuk menemukan material baru yang lebih baik dalam mengatasi kegagalan perawatan pada pulpa gigi anak.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan antibakteri, katanya, nZnO dapat menambahkan bahan antibakteri lain dari bahan alami, yaitu propolis.
Biokomposit nZnO/propolis yang merupakan campuran nanopartikel ZnO dan bahan alam propolis, potensial sebagai liner untuk bahan pelindung pulpa pada gigi anak, khususnya dalam menghambat dan membunuh bakteri Streptococcus mutans dengan komposisi biokomposit nZnO/propolis dengan konsentrasi 12,5 persen, dan ukuran nZnO berkisar antara 30-80 nm.
Kekuatan biokomposit nZnO/propolis sebagai antibakteri dan mudahnya mendapatkan propolis dari alam dapat sekaligus menutupi kekurangan bahan liner ZnO eugenol yang sitotoksis.
"Ke depan, saya berharap hasil penelitian ini bisa dikembangkan sebagai pengisi saluran akar gigi permanen," ujarnya.