Bandar Lampung (ANTARA) - Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Lampung melakukan bakti sosial dengan memberikan bantuan kepada 50 keluarga beresiko stunting dari Desa Batu Menyan dan Lempasing, Pesawaran, Lampung.
Bantuan yang diberikan kepada warga dua desa tersebut berupa paket bahan pokok seperti telur, beras, susu dan biskuit.
Ketua IPeKB Lampung Maryati di Bandarlampung, menjelaskan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka HUT IPeKB ke- 16 dan diikuti oleh seluruh penyuluh Keluarga Berencana (KB) di Provinsi Lampung.
"Pada hari ini kita melakukan bakti sosial dengan membagikan beras dan telur kepada 50 keluarga yang memiliki balita beresiko stunting," ujarnya,
Maryati menambahkan, kegiatan ini dilakukan di Desa Batu Menyan karena desa tersebut merupakan salah satu desa dengan locus stunting tertinggi di Provinsi Lampung yang memiliki balita dengan beresiko stunting.
"Semoga bantuan yang kita berika dapat mengurangi angka stunting di desa ini," katanya.
Sementara itu Kapala Desa Batu Menyan Syahruji mengucapkan selamat hari jadi IPeKB ke-16, pihaknya berterimakasih kepada penyuluh Keluarga Berencana (KB) atas perhatian terhadap masyarakat di Desanya.
"Semoga bantuan ini dapat membantu keluarga yang memang memiliki balita beresiko stunting, Terimakasih juga kepada ibu penyuluh KB Teluk Pandan yang sudah memberikan penyuluhan setiap saat kepada warga kami," Ungkapnya.
Meda, salah satu keluarga penerima bantuan di hari jadi IPeKB ke-16 mengaku senang atas perhatian dan bantuan dari para penyuluh KB kepada warga masyarakat Desa Batu Menyan dan Lempasing.
"Terimakasih atas bantuannya, ini sangat bermanfaat bagi keluarga yang memiliki balita beresiko stunting," katanya.
Sebelumnya IPeKB juga melakukan bakti sosial dengan melakukan aksi filantropi diadakan di Desa Wonosari, Pustu Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (25/7/23).
Menyasar keluarga kurang mampu, IPeKB memberi pelayanan pemasangan alat kontrasepsi dan pemberian minyak goreng.
Sebanyak 48 perempuan usia subur mendapat pelayanan KB berupa IUD atau spiral dan implan alias susuk KB. Masing-masing tiga untuk IUD dan 45 implan. Selain itu, kepada peserta yang dilayani juga diberikan bingkisan berupa minyak goreng.
Bantuan yang diberikan kepada warga dua desa tersebut berupa paket bahan pokok seperti telur, beras, susu dan biskuit.
Ketua IPeKB Lampung Maryati di Bandarlampung, menjelaskan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka HUT IPeKB ke- 16 dan diikuti oleh seluruh penyuluh Keluarga Berencana (KB) di Provinsi Lampung.
"Pada hari ini kita melakukan bakti sosial dengan membagikan beras dan telur kepada 50 keluarga yang memiliki balita beresiko stunting," ujarnya,
Maryati menambahkan, kegiatan ini dilakukan di Desa Batu Menyan karena desa tersebut merupakan salah satu desa dengan locus stunting tertinggi di Provinsi Lampung yang memiliki balita dengan beresiko stunting.
"Semoga bantuan yang kita berika dapat mengurangi angka stunting di desa ini," katanya.
Sementara itu Kapala Desa Batu Menyan Syahruji mengucapkan selamat hari jadi IPeKB ke-16, pihaknya berterimakasih kepada penyuluh Keluarga Berencana (KB) atas perhatian terhadap masyarakat di Desanya.
"Semoga bantuan ini dapat membantu keluarga yang memang memiliki balita beresiko stunting, Terimakasih juga kepada ibu penyuluh KB Teluk Pandan yang sudah memberikan penyuluhan setiap saat kepada warga kami," Ungkapnya.
Meda, salah satu keluarga penerima bantuan di hari jadi IPeKB ke-16 mengaku senang atas perhatian dan bantuan dari para penyuluh KB kepada warga masyarakat Desa Batu Menyan dan Lempasing.
"Terimakasih atas bantuannya, ini sangat bermanfaat bagi keluarga yang memiliki balita beresiko stunting," katanya.
Sebelumnya IPeKB juga melakukan bakti sosial dengan melakukan aksi filantropi diadakan di Desa Wonosari, Pustu Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (25/7/23).
Menyasar keluarga kurang mampu, IPeKB memberi pelayanan pemasangan alat kontrasepsi dan pemberian minyak goreng.
Sebanyak 48 perempuan usia subur mendapat pelayanan KB berupa IUD atau spiral dan implan alias susuk KB. Masing-masing tiga untuk IUD dan 45 implan. Selain itu, kepada peserta yang dilayani juga diberikan bingkisan berupa minyak goreng.