Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mematangkan pengembangan kawasan wisata pecinan (Chinatown) di daerah itu guna menarik wisatawan domestik dan mancanegara, terutama dari ASEAN.
"Pengembangan kawasan pecinan sebagai lokasi wisata baru direncanakan di Teluk Betung, salah satunya untuk menarik wisatawan," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Bandarlampung, Dirmansyah dihubungi di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan bahwa saat ini Pemkot Bandarlampung sedang dalam tahap pembicaraan dengan para pihak terkait di lokasi tersebut, terkait desain gerbang masuk dan keluar serta penanggung-jawabnya.
"Termasuk, pedagang, pelaku UMKM serta pemilik ruko di sepanjang jalur yang akan dijadikan kawasan Chinatown, mereka akan kami ajak bicara," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa guna memikat pengunjung nantinya, di kawasan pecinan tersebut akan disuguhkan perihal sejarah terbentuknya Kota Bandarlampung, yang bermula dari kota pelabuhan, distrik dimana kantor keresidenan berada di Teluk Betung.
"Selain itu, di sana juga disajikan wisata sejarah (budaya), wisata religi (ibadah), karena terdapat dua klenteng, serta masjid tertua di Lampung," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, wisatawan juga bisa membeli oleh-oleh khas Lampung yang banyak dijajakan di lokasi tersebut.
"Jadi kalau dari APBD pengembangan lokasi Chinatown ini akan berjalan pada 2024, tetap untuk partisipasi masyarakat mungkin akhir tahun setelah perencanaannya disetujui," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung Iwan Gunawan menargetkan dua juta wisatawan masuk ke Bandarlampung pada tahun 2023, hal itu berdasarkan data yang data yang dimiliki bahwa kunjungan wisatawan ke Bandarlampung pada tahun 2021 berjumlah 810.000 meningkat menjadi 1,73 juta orang.
"Pengembangan kawasan pecinan sebagai lokasi wisata baru direncanakan di Teluk Betung, salah satunya untuk menarik wisatawan," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Bandarlampung, Dirmansyah dihubungi di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan bahwa saat ini Pemkot Bandarlampung sedang dalam tahap pembicaraan dengan para pihak terkait di lokasi tersebut, terkait desain gerbang masuk dan keluar serta penanggung-jawabnya.
"Termasuk, pedagang, pelaku UMKM serta pemilik ruko di sepanjang jalur yang akan dijadikan kawasan Chinatown, mereka akan kami ajak bicara," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa guna memikat pengunjung nantinya, di kawasan pecinan tersebut akan disuguhkan perihal sejarah terbentuknya Kota Bandarlampung, yang bermula dari kota pelabuhan, distrik dimana kantor keresidenan berada di Teluk Betung.
"Selain itu, di sana juga disajikan wisata sejarah (budaya), wisata religi (ibadah), karena terdapat dua klenteng, serta masjid tertua di Lampung," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, wisatawan juga bisa membeli oleh-oleh khas Lampung yang banyak dijajakan di lokasi tersebut.
"Jadi kalau dari APBD pengembangan lokasi Chinatown ini akan berjalan pada 2024, tetap untuk partisipasi masyarakat mungkin akhir tahun setelah perencanaannya disetujui," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung Iwan Gunawan menargetkan dua juta wisatawan masuk ke Bandarlampung pada tahun 2023, hal itu berdasarkan data yang data yang dimiliki bahwa kunjungan wisatawan ke Bandarlampung pada tahun 2021 berjumlah 810.000 meningkat menjadi 1,73 juta orang.