Metro (ANTARA) - Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin berkurban sapi jenis Limosin berbobot sekitar 1,3 ton pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah. Penyembelihan hewan kurban tersebut dilakukan di halaman Masjid Taqwa, Senin.
"Hari ini Masjid Taqwa melaksanakan penyembelihan hewan kurban dengan jumlah sembilan ekor sapi dan dan satu ekor jenis Limosin dengan berat 1,3 ton," kata Wahdi.
Ia menjelaskan, pada Idul Adha tahun ini, total jumlah hewan kurban sebanyak 1.184 sapi dan 1.447 kambing yang semuanya sudah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Iya hasil dari laporan DKP3 jumlah hewan kurban segitu, semuanya sudah diperiksa dan bebas dari PMK," jelasnya.
Menurut Wahdi, hewan kurban tetap dilakukan pemeriksaan antemortem yang dilakukan oleh tim dokter hewan ketika masih berada di penampungan dan saat akan dilakukan penyembelihan.
"Apabila ada suspek PMK maka dilakukan post mortem pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas oleh tim dari DKP3. Dan alhamdulillah tidak ada penambahan PMK," ucapnya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak cemas terkait adanya PMK, selain tidak menular ke manusia, hewan yang akan dikurbankan juga telah dilakukan proses pemeriksaan sebelum disembelih.
“Jadi, kita jangan takut ya, karena hewan yang akan disembelih telah melalui pemeriksaan antomortem. Apabila ada dugaan gejala akan segera dilakukan pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas setelah disembelih yang dilakukan oleh petugas pemeriksa berwenang,"tambahnya.
"Hari ini Masjid Taqwa melaksanakan penyembelihan hewan kurban dengan jumlah sembilan ekor sapi dan dan satu ekor jenis Limosin dengan berat 1,3 ton," kata Wahdi.
Ia menjelaskan, pada Idul Adha tahun ini, total jumlah hewan kurban sebanyak 1.184 sapi dan 1.447 kambing yang semuanya sudah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Iya hasil dari laporan DKP3 jumlah hewan kurban segitu, semuanya sudah diperiksa dan bebas dari PMK," jelasnya.
Menurut Wahdi, hewan kurban tetap dilakukan pemeriksaan antemortem yang dilakukan oleh tim dokter hewan ketika masih berada di penampungan dan saat akan dilakukan penyembelihan.
"Apabila ada suspek PMK maka dilakukan post mortem pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas oleh tim dari DKP3. Dan alhamdulillah tidak ada penambahan PMK," ucapnya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak cemas terkait adanya PMK, selain tidak menular ke manusia, hewan yang akan dikurbankan juga telah dilakukan proses pemeriksaan sebelum disembelih.
“Jadi, kita jangan takut ya, karena hewan yang akan disembelih telah melalui pemeriksaan antomortem. Apabila ada dugaan gejala akan segera dilakukan pemeriksaan kesehatan jeroan dan karkas setelah disembelih yang dilakukan oleh petugas pemeriksa berwenang,"tambahnya.