Jakarta (ANTARA) - Lembaga Motion Cipta (MC) Matrix merilis hasil riset di mana Dedi Mulyadi dan Susi Pudjiastuti menjadi penantang baru dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Jawa Barat pada 2024.
“Untuk kedua nama tersebut patut diperhatikan betul oleh Ridwan Kamil (RK) sebagai petahana saat ini," kata Peneliti MC Matrix, Wildan Hakim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Survei Pilgub Jawa Barat yang dilakukan MC Matrix, angka elektabilitas Ridwan Kamil mencapai 42,05 persen, sedangkan Dedi Mulyadi yang merupakan politisi Partai Golkar dan mantan Bupati Purwakarta dua periode memperoleh 12,73 persen.
Sementara Susi Pudjiastuti, mantan Menteri KKP era Kabinet Jokowi-Jusuf Kalla (JK) sebesar 4,55 persen, sedangkan. Bima Arya Sugiarto yang menjabat Wali Kota Bogor 2,05 persen.
Selanjutnya, Dede Yusuf, mantan Wakil Gubernur dan Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat II sebesar 1,14 persen dan Dessy Ratnasari, anggota DPR RI Dapil Jawa Barat IV sebesar 0,91 persen.
Dia menjelaskan posisi Dedi Mulyadi yang merupakan kader Partai Golkar setidaknya sudah mengantongi separuh tiket dukungan dari partainya sendiri, termasuk angka elektabilitas Dedi Mulyadi terbilang lumayan untuk disebut sebagai calon penantang Ridwan Kamil.
Sementara untuk Susi yang angka elektabilitasnya terbilang tinggi. Wildan mengibaratkan Susi mendapatkan angka itu saat dia tidur atau tidak untuk kontestasi elektoral Jawa Barat.
"Bayangkan, jika Susi serius dan bangun untuk menggarap jalur elektoral, maka angkanya bisa saja semakin tinggi. Susi bisa disebut kuda hitam.," katanya.
Terkait tingginya angka elektabilitas Ridwan Kamil (RK), Wildan mengatakan hal itu sejalan dengan tingkat kepuasan publik Jawa Barat. Secara umum, sekitar 70,68 persen publik menilai perkembangan Jawa Barat selama hampir lima tahun di bawah kepimpinan RK semakin baik.
“Untuk kedua nama tersebut patut diperhatikan betul oleh Ridwan Kamil (RK) sebagai petahana saat ini," kata Peneliti MC Matrix, Wildan Hakim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Survei Pilgub Jawa Barat yang dilakukan MC Matrix, angka elektabilitas Ridwan Kamil mencapai 42,05 persen, sedangkan Dedi Mulyadi yang merupakan politisi Partai Golkar dan mantan Bupati Purwakarta dua periode memperoleh 12,73 persen.
Sementara Susi Pudjiastuti, mantan Menteri KKP era Kabinet Jokowi-Jusuf Kalla (JK) sebesar 4,55 persen, sedangkan. Bima Arya Sugiarto yang menjabat Wali Kota Bogor 2,05 persen.
Selanjutnya, Dede Yusuf, mantan Wakil Gubernur dan Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat II sebesar 1,14 persen dan Dessy Ratnasari, anggota DPR RI Dapil Jawa Barat IV sebesar 0,91 persen.
Dia menjelaskan posisi Dedi Mulyadi yang merupakan kader Partai Golkar setidaknya sudah mengantongi separuh tiket dukungan dari partainya sendiri, termasuk angka elektabilitas Dedi Mulyadi terbilang lumayan untuk disebut sebagai calon penantang Ridwan Kamil.
Sementara untuk Susi yang angka elektabilitasnya terbilang tinggi. Wildan mengibaratkan Susi mendapatkan angka itu saat dia tidur atau tidak untuk kontestasi elektoral Jawa Barat.
"Bayangkan, jika Susi serius dan bangun untuk menggarap jalur elektoral, maka angkanya bisa saja semakin tinggi. Susi bisa disebut kuda hitam.," katanya.
Terkait tingginya angka elektabilitas Ridwan Kamil (RK), Wildan mengatakan hal itu sejalan dengan tingkat kepuasan publik Jawa Barat. Secara umum, sekitar 70,68 persen publik menilai perkembangan Jawa Barat selama hampir lima tahun di bawah kepimpinan RK semakin baik.