Rio De Janeiro (ANTARA) - Otoritas Brazil sedang menyelidiki dua kasus dugaan penyakit sapi gila pada manusia di negara bagian Rio de Janeiro, kata pejabat kesehatan setempat lewat pernyataan, Kamis (11/11).

Temuan itu mendorong dikeluarkannya peringatan bahaya kepada pengemas daging yang telah menghentikan ekspor daging sapi ke China.

Pada 4 September Brazil mengonfirmasi dua kasus yang disebut penyakit sapi gila "tak biasa" pada hewan, sehingga memicu penangguhan ekspor daging sapi ke China berdasarkan perjanjian bilateral yang berlaku.

Pada saat itu Kementerian Pertanian Brazil menekankan bahwa dua kasus yang teridentifikasi di pabrik daging sapi di Negara Bagian Mato Grosso dan Minas Gerais muncul secara spontan dan tidak ada kaitannya dengan pakan yang terkontaminasi, seperti pada penyakit sapi gila umumnya.

Pada Kamis otoritas kesehatan di Kota Rio menyebutkan bahwa institut biomedis federal Fiocruz menandai dua kasus "penyakit prion", yang dapat muncul tiba-tiba pada pasien lansia atau pada populasi lebih muda yang mengonsumsi daging tercemar.

Menurut mereka, dua kasus yang teridentifikasi pada warga di pinggiran Rio itu telah dirujuk ke otoritas kesehatan negara bagian. Usia kedua pasien tidak disebutkan.

Kasus-kasus baru itu dapat semakin menunda keputusan China untuk mencabut larangan daging sapi Brazil.

Larangan itu telah membuat Brazil menghentikan puluhan pengiriman, mengalihkan banyak pengiriman lain, dan membebani ekspor daging sapi dari negara terbesar di Amerika Latin tersebut.

Kementerian Pertanian Brazil dan sejumlah produsen daging sapi utama, seperti JBS SA, Minerva SA dan Marfrig Global Foods SA, belum berkomentar.

Sumber: Reuters

Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024