Lampung Tengah (ANTARA) - Petani di Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah yang tergabung di kelompok tani (Poktan) Sama Maju kini tidak perlu khawatir dengan pasokan air saat musim kemarau.
Sebab, poktan tersebut mendapatkan bantuan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dari Kementerian Pertanian (Kementan) dengan panjang saluran irigasi satu kilometer, lebar 0,4 meter dan kedalaman 0,9 meter yang mampu mengaliri sekitar 80 hektare sawah.
"Sejak adanya saluran irigasi bantuan ini, kami sangat terbantu, mas. Karena kami sebelum adanya saluran RJIT merasa kesulitan ketika pasokan air mulai menipis. Khususnya pas musim kemarau," kata Ketua Poktan Sama Maju, Sujito, Kamis.
Baca juga: Bupati Lampung Tengah resmikan Pusat Komando Pengendalian COVID-19
Menurutnya, dengan pasokan air yang memadai, kualitas dan kuantitas produksi para petani meningkat dan proses pertanian tidak perlu memerlukan waktu yang lama.
"Dulu untuk mengaliri lahan kami harus bergiliran dengan petani yang lain, sejak adanya program RJIT hal tersebut tak perlu lagi," paparnya.
Selain itu, adanya saluran RJIT juga memberikan dampak positif untuk warga sekitar selain para petani. Pasalnya, tidak sedikit justru warga memilih beralih profesi menjadi petani dengan alasan saluran RJIT mempermudah proses produksi petani.
Baca juga: Bupati Lampung Tengah-Bappenas bahas kelanjutan pengembangan Terminal Betan Subing
Sujito berharap agar Kementan melakukan pemerataan program RJIT, agar para petani lainnya dapat merasakan manfaatnya.
"Iya mudah-mudahan bisa merata. Karena beberapa kabupaten lain di Lampung ini sudah memasuki musim kemarau," harapnya.