Mesuji (ANTARA) - Harga getah karet di Kabupaten Mesuji Lampung terus naik dalam sepekan terakhir hingga menembus Rp11.000/kg untuk kadar karet kering (KKK) 50 persen.
Menurut Arif Arianto, Kepala Bagian Perekonomian Pembangunan dan SDA Kabupaten Mesuji Lampung, di Mesuji, Kamis, kenaikan harga getah karet ini tak lepas dari pengaruh kenaikan harga minyak mentah di pasar global.
"Harga getah karet biasanya mengikuti harga minyak mentah dunia. Jika naik, harga karet ikut naik,” kata dia.
Harga getah karet di Mesuji Lampung kini di kisaran Rp11.000/kg untuk KKK 50 persen.
Kenaikan harga getah karet mendorong para petani setempat bersemangat kembali menyadap pohon karetnya.
"Harga getah karet sudah satu minggu ini mencapai Rp11 ribu/kg," kata Ardii, salah seorang petani karet di Kecamatan Simpang Pematang Mesuji, Lampung.
Menurutnya, meskipun harga getah karet saat ini belum menembus angka tertinggi Rp15.000/kg, namun petani karet di Mesuji sudah merasa gembira dengan adanya kenaikan harga tersebut.
Selain harga naik, hasil produksi getah karet saat ini juga mulai normal karena didukung faktor cuaca yang tidak lagi ekstrem.
Ardi mengatakan bahwa hasil sadapan getah karet yang dihasilkan dari kebun seluas satu hektare setiap pekan dapat mencapai 30-40 kg.
"Saat musim kemarau hasil produksi berkurang sekitar 30 persen dari biasanya," katanya.
Menurut Arif Arianto, Kepala Bagian Perekonomian Pembangunan dan SDA Kabupaten Mesuji Lampung, di Mesuji, Kamis, kenaikan harga getah karet ini tak lepas dari pengaruh kenaikan harga minyak mentah di pasar global.
"Harga getah karet biasanya mengikuti harga minyak mentah dunia. Jika naik, harga karet ikut naik,” kata dia.
Harga getah karet di Mesuji Lampung kini di kisaran Rp11.000/kg untuk KKK 50 persen.
Kenaikan harga getah karet mendorong para petani setempat bersemangat kembali menyadap pohon karetnya.
"Harga getah karet sudah satu minggu ini mencapai Rp11 ribu/kg," kata Ardii, salah seorang petani karet di Kecamatan Simpang Pematang Mesuji, Lampung.
Menurutnya, meskipun harga getah karet saat ini belum menembus angka tertinggi Rp15.000/kg, namun petani karet di Mesuji sudah merasa gembira dengan adanya kenaikan harga tersebut.
Selain harga naik, hasil produksi getah karet saat ini juga mulai normal karena didukung faktor cuaca yang tidak lagi ekstrem.
Ardi mengatakan bahwa hasil sadapan getah karet yang dihasilkan dari kebun seluas satu hektare setiap pekan dapat mencapai 30-40 kg.
"Saat musim kemarau hasil produksi berkurang sekitar 30 persen dari biasanya," katanya.