Mesuji (ANTARA) - Harga getah karet di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung sejak sepekan terakhir bertahan Rp10.000 per kilogram sehingga para petani setempat bersemangat kembali menyadap pohon karetnya.
"Harga getah karet sudah dua minggu ini mencapai Rp10 ribu/kg," kata Hasan, salah seorang petani karet di Kecamatan Simpang Pematang Mesuji, Lampung, Selasa.
Menurutnya, meskipun harga getah karet saat ini belum menembus angka tertinggi Rp15.000/kg, namun petani karet di Mesuji sudah merasa gembira dengan adanya kenaikan harga tersebut.
Selain harga naik, hasil produksi getah karet saat ini juga mulai normal karena didukung faktor cuaca yang tidak lagi ekstrem.
Hasan mengatakan bahwa hasil sadapan getah karet yang dihasilkan dari kebun seluas satu hektare setiap pekan dapat mencapai 30-40 kg.
"Saat musim hujan hasil produksi berkurang sekitar 30 persen dari biasanya," katanya.
Hal senada dikatakan Win (40), petani karet lainnya asal Kecamatan Way Serdang.
Menurut dia, kenaikan harga jual getah menjadi Rp10.000/kg di tingkat agen sangat membantu petani dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi tersebut, lanjut dia, membuat para petani yang sebelumnya beralih menanam tanaman lain karena harga jual anjlok, kini kembali semangat menyadap getah karet.
"Saat harga getah karet anjlok di angka Rp5.000 per kilogram , tidak sedikit petani termasuk saya beralih menanam tanaman lain seperti jagung. Namun, kini kembali semangat lagi menyadap getah karet," ujarnya.
"Harga getah karet sudah dua minggu ini mencapai Rp10 ribu/kg," kata Hasan, salah seorang petani karet di Kecamatan Simpang Pematang Mesuji, Lampung, Selasa.
Menurutnya, meskipun harga getah karet saat ini belum menembus angka tertinggi Rp15.000/kg, namun petani karet di Mesuji sudah merasa gembira dengan adanya kenaikan harga tersebut.
Selain harga naik, hasil produksi getah karet saat ini juga mulai normal karena didukung faktor cuaca yang tidak lagi ekstrem.
Hasan mengatakan bahwa hasil sadapan getah karet yang dihasilkan dari kebun seluas satu hektare setiap pekan dapat mencapai 30-40 kg.
"Saat musim hujan hasil produksi berkurang sekitar 30 persen dari biasanya," katanya.
Hal senada dikatakan Win (40), petani karet lainnya asal Kecamatan Way Serdang.
Menurut dia, kenaikan harga jual getah menjadi Rp10.000/kg di tingkat agen sangat membantu petani dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi tersebut, lanjut dia, membuat para petani yang sebelumnya beralih menanam tanaman lain karena harga jual anjlok, kini kembali semangat menyadap getah karet.
"Saat harga getah karet anjlok di angka Rp5.000 per kilogram , tidak sedikit petani termasuk saya beralih menanam tanaman lain seperti jagung. Namun, kini kembali semangat lagi menyadap getah karet," ujarnya.