Lampung Tengah (ANTARA) - Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad dan Wakil Bupati, dr Ardito Wijaya melakukan pengecekan terhadap seluruh kendaraan dinas (randis) yang ada di kabupaten tersebut.
Dari hasil pengecekan tersebut, beberapa randis ditahan lantaran tidak ada kelengkapan surat tanda nomor kendaraan (STNK).
"Iya hari ini saya lakukan pengecekan randis melihat kondisinya bagaimana. Karena randis ini adalah aset, jadi harus dirawat dengan baik," kata Musa usai pengecekan di Nuwo Balak, Rabu (3/3).
Menurutnya, dari hasil pengecekan tersebut, dari ratusan Randis Lampung Tengah yang menunggak pajak dibawah 30 persen.
"Saya tidak hitung jumlah pastinya tadi. Tapi tidak banyak, di bawah 30 persen jumlahnya," paparnya.
Ke depan, lanjut Musa, Pemkab Lampung Tengah akan meninjau ulang siapa saja pemegang randis. Nantinya, jika memang tidak efektif randis tersebut akan dialihkan ke bidang yang membutuhkan.
"Kita inventarisir. Kalau memang tidak efektif, akan kita alihkan ke yang lebih penting untuk mendukung program-program kita juga," paparnya.
Pihaknya, meminta aparatur sipil negara (ASN) yang memegang randis untuk merawat dan juga membayar pajak kendaraan tersebut.
"Ya harus dirawat. Pajak juga harus dibayar. Jangan sampai nanti ada apa-apa," pungkasnya.
Dari hasil pengecekan tersebut, beberapa randis ditahan lantaran tidak ada kelengkapan surat tanda nomor kendaraan (STNK).
"Iya hari ini saya lakukan pengecekan randis melihat kondisinya bagaimana. Karena randis ini adalah aset, jadi harus dirawat dengan baik," kata Musa usai pengecekan di Nuwo Balak, Rabu (3/3).
Menurutnya, dari hasil pengecekan tersebut, dari ratusan Randis Lampung Tengah yang menunggak pajak dibawah 30 persen.
"Saya tidak hitung jumlah pastinya tadi. Tapi tidak banyak, di bawah 30 persen jumlahnya," paparnya.
Ke depan, lanjut Musa, Pemkab Lampung Tengah akan meninjau ulang siapa saja pemegang randis. Nantinya, jika memang tidak efektif randis tersebut akan dialihkan ke bidang yang membutuhkan.
"Kita inventarisir. Kalau memang tidak efektif, akan kita alihkan ke yang lebih penting untuk mendukung program-program kita juga," paparnya.
Pihaknya, meminta aparatur sipil negara (ASN) yang memegang randis untuk merawat dan juga membayar pajak kendaraan tersebut.
"Ya harus dirawat. Pajak juga harus dibayar. Jangan sampai nanti ada apa-apa," pungkasnya.