Jakarta (ANTARA) - Warga Jakarta diminta untuk menunda mudik ke kampung halaman pada Hari Raya Idul Fitri tahun 2020 ini untuk mengendalikan sebaran virus corona (COVID-19).
"Diimbau untuk tidak bepergian, ke luar kota, menunda rencana mudik sampai dengan penularan coronavirus virus disease (COVID-19) sudah dapat dikendalikan dengan baik," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Imbauan itu ditujukan untuk menghindari penularan dan penyebaran COVID-19 tanpa disadari.
Baca juga: Gubernur DKI imbau Shalat Jumat ditunda dua pekan
Hal tersebut tertuang dalam seruan Gubernur DKI Jakarta nomor 4 tahun 2020 tentang menjaga jarak aman dalam bermasyarakat (social distancing measure) dalam rangka antisipasi dan pencegahan penularan COVID-19.
Selain itu, Anies juga mengimbau para orang tua mengingatkan anak-anaknya agar tidak bepergian, dikarenakan risiko penularan COVID-19 sangat tinggi.
Gubernur mengimbau warga untuk selalu mencuci tangan dengan sabun, menghindari berjabat tangan dan cium pipi, serta menggunakan masker di saat flu atau batuk dan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lipatan siku tangan.
Baca juga: Pemerintah: Akan dilakukan pemeriksaan massal tangani COVID-19
Apabila ada warga yang mengalami gejala serupa COVID-19, dan pernah terpapar orang, atau pernah terpapar di wilayah terjangkit agar menghubungi nomor 112 atau layanan Whatsapp 081388376955.
Segala informasi tentang COVID-19 di DKI Jakarta dapat diakses melalui bit.ly/PublikasiCoronaDKI.
Diketahui, hingga Kamis (19/3) berdasar data yang diumumkan secara nasional, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi positif ada 308 kasus dan dari jumlah itu, 269 kasus masih dalam perawatan, 15 pasien sembuh dan 25 orang meninggal dunia.
Baca juga: Masyarakat harus disiplin dan sadari bahaya COVID-19
"Diimbau untuk tidak bepergian, ke luar kota, menunda rencana mudik sampai dengan penularan coronavirus virus disease (COVID-19) sudah dapat dikendalikan dengan baik," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.
Imbauan itu ditujukan untuk menghindari penularan dan penyebaran COVID-19 tanpa disadari.
Baca juga: Gubernur DKI imbau Shalat Jumat ditunda dua pekan
Hal tersebut tertuang dalam seruan Gubernur DKI Jakarta nomor 4 tahun 2020 tentang menjaga jarak aman dalam bermasyarakat (social distancing measure) dalam rangka antisipasi dan pencegahan penularan COVID-19.
Selain itu, Anies juga mengimbau para orang tua mengingatkan anak-anaknya agar tidak bepergian, dikarenakan risiko penularan COVID-19 sangat tinggi.
Gubernur mengimbau warga untuk selalu mencuci tangan dengan sabun, menghindari berjabat tangan dan cium pipi, serta menggunakan masker di saat flu atau batuk dan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lipatan siku tangan.
Baca juga: Pemerintah: Akan dilakukan pemeriksaan massal tangani COVID-19
Apabila ada warga yang mengalami gejala serupa COVID-19, dan pernah terpapar orang, atau pernah terpapar di wilayah terjangkit agar menghubungi nomor 112 atau layanan Whatsapp 081388376955.
Segala informasi tentang COVID-19 di DKI Jakarta dapat diakses melalui bit.ly/PublikasiCoronaDKI.
Diketahui, hingga Kamis (19/3) berdasar data yang diumumkan secara nasional, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi positif ada 308 kasus dan dari jumlah itu, 269 kasus masih dalam perawatan, 15 pasien sembuh dan 25 orang meninggal dunia.
Baca juga: Masyarakat harus disiplin dan sadari bahaya COVID-19