Buenos Aires (ANTARA) - Beberapa negara Amerika Latin pada Kamis (12/3) meningkatkan upaya untuk memperlambat penyebaran virus corona jenis baru, COVID-19, termasuk dengan menghentikan penerbangan ke dan dari Eropa serta melarang pertemuan publik dan menutup sekolah.

Pemerintah Argentina, Bolivia, Peru, Kosta Rika, dan Honduras mengambil langkah lebih tegas sehari setelah Organisasi Kesehatan Dunia menyebut wabah itu sebagai pandemi, dan Amerika Serikat membatasi beberapa perjalanan dari Eropa.

Honduras, dengan dua kasus virus korona, mengatakan akan menutup sekolah dan membatalkan acara publik selama dua minggu, serta membatasi kedatangan orang-orang dari Eropa, China, Iran dan Korea Selatan.

Baca juga: Diskon 50 persen penerbangan, Kemenpar beri kemudahan kunjungi 10 destinasi wisata

"Sangat bagus bahwa pemerintah melarang masuk ke Honduras warga yang berasal dari negara-negara yang memiliki kasus virus corona. Tetapi sangat disayangkan pemerintah melakukannya ketika kita sudah terkena virus corona di sini," ujar Manuel Solorzano, 23, di bukota Honduras, Tegucigalpa.

Universitas Nasional Honduras menangguhkan kelas tanpa batas waktu yang ditentukan.

Sementara itu, Argentina berhenti mengeluarkan visa untuk pelancong dan menangguhkan penerbangan dari negara-negara yang terkena virus corona paling parah, termasuk Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara Eropa.

Pada Kamis, Argentina melaporkan 31 kasus, naik dari 21 kasus di hari sebelumnya, dan satu kematian. Kasus COVID-19 di negara itu paling banyak melibatkan orang yang telah bepergian ke luar negeri, sebagian besar ke Eropa, tetapi beberapa orang telah terinfeksi di dalam negeri.

Pejabat di ibu kota, Buenos Aires, mengatakan mereka akan melarang kehadiran publik di acara olahraga dan pertemuan besar, kantor berita negara Telam melaporkan.

Baca juga: Mulai Maret, pemerintah beri diskon tiket pesawat ke 10 destinasi dalam negeri

Di Bolivia, Presiden sementara Jeanine Anez mengatakan para pejabat akan menangguhkan penerbangan ke dan dari Eropa, menutup sekolah sampai akhir bulan dan melarang pertemuan yang melibatkan lebih dari 1.000 orang.

Beberapa kandidat, yang bersaing untuk pemilihan presiden pada Mei, sudah membatalkan acara-acara kampanye. Anez mendesak para kandidat untuk bekerja sama dalam "pertempuran langsung" melawan COVID-19.

"Virus ini tidak peduli dari mana kita berasal, apa ideologi kita atau latar belakang kita," katanya. "Kita semua berisiko jika kita tidak bekerja bersama."

Bolivia memiliki tiga kasus virus corona, termasuk seorang wanita berusia 65 tahun yang ditolak oleh beberapa rumah sakit pada Rabu (11/3) di tengah kekhawatiran atas penyebaran virus.

Di Peru, dengan 22 kasus, Presiden Martin Vizcarra mengatakan pertemuan lebih dari 300 orang akan dilarang. Ia juga memperpanjang masa penangguhan sekolah, universitas dan perguruan tinggi.

Kosta Rika mengatakan akan menutup sekolah "yang berisiko" selama dua minggu dan menangguhkan kegiatan kelas di universitas setelah mengkonfirmasi 23 kasus. Para pejabat di sana mengatakan lebih dari 8.000 pemesanan untuk hotel telah dibatalkan, dan mereka memperkirakan pendapatan pariwisata akan turun setengahnya.

Baca juga: Pemerintah segera beri insentif maskapai penerbangan, genjot pariwisata terdampak Corona

Baca juga: Pemerintah beri diskon tarif pesawat 40-50 persen ke daerah pariwisata

Sumber: Reuters
 

Pewarta : Azis Kurmala
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024