Mesuji, Lampung (ANTARA) - Sejumlah petani menyebutkan harga singkong di tingkat petani di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, kini berkisar Rp1.000 - Rp1.100/kg, namun harga komoditas pertanian itu masih lebih rendah dibandingkan harganya pada tahun lalu yang sempat mencapai Rp1.400 - Rp1.500/kg.
 
"Meski harga singkong turun dibandingkan tahun lalu, tetapi harga onggok justru naik," kata Yuni, salah satu petani Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Lampung, Sabtu.
 
Onggok merupakan sisa atau ampas pati singkong. Namun harganya kini malah naik menjadi Rp1.400 sd Rp1.500/kg, atau lebih mahal daripada harga singkong.

"Seribu lima ratus ribu  per kilogram itu untuk harga onggok kering. Kalau onggok basah sekitar Rp800  untuk satu kilogram," ujar Sagimin, warga Kecamatan  Simpang Pematang  yang juga pengepul onggok.

Ia  menjelaskan, onggok dibeli dari pabrik pengolahan tepung tapioka dalam kondisi basah. Setelah itu, perlu dikeringkan selama sekitar 3-5 hari. 

Pada musim hujan, pengeringan onggok butuh waktu berkisar 6 - 8 hari.

Terkait kenaikan harga onggok itu, ia mengatakan hal itu membuat ratusan pebisnis onggok terancam gulung tikar.

"Harga onggok basah saat ini berkisar Rp800/kg, namun masih harus dikirim keluar daerah sehingga perlu tambahan ongkos kirim dan biaya lainnya," katanya.

Pewarta : Raharja
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024