Lebak (Antaranews Lampung) - Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak Madias menyatakan sebanyak 1.269 rumah mengalami kerusakan akibat gempa tektonik berrinten 11 unit dan kekuatan 6,1 SR dengan koordinat 7,21 LS dan 105, 91 BT atau tepatnya 81 KM arah barat Lebak.
"Semua rumah yang mengalami kerusakan tersebar di 18 kecamatan," kata Madias di Lebak, Selasa.
Selama ini, bencana gempa tektonik cukup kuat sehingga banyak rumah warga yang mengalami kerusakan.
Berdasarkan hasil rekapitulasi data sementara tercatat 1.269 rumah mengalami kerusakan akibat gempa tektonik itu.
Dari 1,269 rumah terdiri dari rusak berat sebanyak 146 unit dan rusak ringan 1.123 unit.
Mereka warga yang rumahnya mengalami kerusakan tersebar di 17 kecamatan antara lain Wanasalam 63 unit, Bayah 142 unit, Panggarangan 92 unit, Cilograng 149 unit, Lebak Gedong 66 unit, Cimarga 5 unit, dan Sajira 1 unit.
Begitu juga di Kecamatan Cirenten 17 unit, Cihara 5 unit, Bojongmanik 15 unit, Cijaku 23 unit, Cigemblong 9 unit, Malingping 549 unit, Cileles 1 unit dan Muncang 10 unit.
Kerusakan itu juga puluhan bangunan sekolah SD, SMP dan MA juga tempat ibadah ban BPBD hingga kini mendirikan Posko Darurat untuk menerima laporan korban gempa tektonik.
"Kami akan berupaya keras untuk membantu para korban gempa agar kehidupan mereka tidak menimbulkan penderitaan," katanya.
Menurut dia, pihaknya terus menyalurkan bantuan bahan pokok berupa beras, mie, air mineral dan kebutuhan lainnya.
Penanganan pascabencana diprioritaskan agar para korban bisa kembali hidup normal.
"Kami berharap rumah warga yang rusak bisa dibantu oleh pemerintah agar mereka kembali membangun," katanya.
"Semua rumah yang mengalami kerusakan tersebar di 18 kecamatan," kata Madias di Lebak, Selasa.
Selama ini, bencana gempa tektonik cukup kuat sehingga banyak rumah warga yang mengalami kerusakan.
Berdasarkan hasil rekapitulasi data sementara tercatat 1.269 rumah mengalami kerusakan akibat gempa tektonik itu.
Dari 1,269 rumah terdiri dari rusak berat sebanyak 146 unit dan rusak ringan 1.123 unit.
Mereka warga yang rumahnya mengalami kerusakan tersebar di 17 kecamatan antara lain Wanasalam 63 unit, Bayah 142 unit, Panggarangan 92 unit, Cilograng 149 unit, Lebak Gedong 66 unit, Cimarga 5 unit, dan Sajira 1 unit.
Begitu juga di Kecamatan Cirenten 17 unit, Cihara 5 unit, Bojongmanik 15 unit, Cijaku 23 unit, Cigemblong 9 unit, Malingping 549 unit, Cileles 1 unit dan Muncang 10 unit.
Kerusakan itu juga puluhan bangunan sekolah SD, SMP dan MA juga tempat ibadah ban BPBD hingga kini mendirikan Posko Darurat untuk menerima laporan korban gempa tektonik.
"Kami akan berupaya keras untuk membantu para korban gempa agar kehidupan mereka tidak menimbulkan penderitaan," katanya.
Menurut dia, pihaknya terus menyalurkan bantuan bahan pokok berupa beras, mie, air mineral dan kebutuhan lainnya.
Penanganan pascabencana diprioritaskan agar para korban bisa kembali hidup normal.
"Kami berharap rumah warga yang rusak bisa dibantu oleh pemerintah agar mereka kembali membangun," katanya.