New York, Amerika Serikat (Antara Lampung) - Kemenangan kandidat dari Partai Republik Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat hingga terpilih sebagai Presiden AS ke-45 menimbulkan beragam reaksi - namun umumnya rasa sedih - dari para pendukung capres Partai Demokrat Hillary Clinton.
        
"Jujur saya merasa sangat kecewa dengan pemilu ini. Trump itu lelucon bagi negara ini. Dia tidak mampu membuat kebijakan yang baik," ujar Anthony, seorang remaja AS berusia 19 tahun saat ditemui di kawasan Time Square, New York, Rabu pagi waktu setempat.
        
Anthony mengaku sedih dengan hasil pemilihan presiden AS itu, namun dia mengatakan hanya bisa pasrah dengan hasil yang ada.
        
"Saya kesal dan sedih dengan hasil pemilu ini, tetapi saya hanya akan melihat ke arah mana pemerintahan yang baru ini," kata dia.
        
Remaja pria AS itu pergi dengan wajah muram menjauhi layar besar di Time Square yang menampilkan hasil pemilu  sambil membawa tas dan bendera Amerika Serikat di pundaknya.
        
Roxanne Hancock,  seorang perempuan warga kulit hitam AS mengatakan bahwa dia sangat terkejut dengan hasil pemilu presiden AS yang dimenangi oleh Donald Trump.
        
"Ini sangat mengejutkan. Apa yang salah dengan Amerika?," ujar dia.
        
Roxanne merupakan salah satu dari pendukung Hillary Clinton yang sedih dan terkejut dengan hasil pemungutan suara pemilu AS.
        
Sementara itu, di Gedung Pertemuan Jacob K Javits di New York - tempat di mana Hillary Clinton seharusnya merayakan malam pemilu AS dan memberi pidato - suasana berangsur-angsur menjadi sepi, dan tampak beberapa pendukung Hillary keluar gedung sambil menangis atau dengan mata berkaca-kaca.
        
Kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS memang cukup mengejutkan beberapa pihak.
        
Pengusaha asal New York itu berhasil mengalahkan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dengan meraih setidaknya 276 suara elektoral.
        
Trump berhasil memenangi suara di sejumlah negara bagian dengan kecenderungan mengambang--bukan merupakan wilayah tradisional Partai Republik maupun Partai Demokrat dan selalu menjadi kunci dalam pemenangan kursi presiden--seperti Ohio dan Florida.
        
Trump bahkan secara mengejutkan juga merebut sejumlah negara bagian yang diperkirakan, oleh jajak pendapat dari Washington Post, akan dimenangi dengan aman oleh Clinton seperti Pennsylvania, Wisconsin, dan Iowa.


Pewarta : Yuni Arisandy
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024