Bandarlampung (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Lampung memastikan penanganan bencana tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga psikologis dengan menyiapkan program trauma healing atau pemulihan mental bagi masyarakat terdampak banjir di Lampung Barat.
"Kami berkomitmen hadir di tengah masyarakat, bersinergi dengan seluruh instansi untuk memastikan evakuasi berjalan lancar dan kebutuhan warga di pengungsian dapat terpenuhi, termasuk trauma healing," ujar Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika, di Bandarlampung, Jumat.
Menurut Helmy, trauma healing menjadi perhatian penting karena dampak bencana tidak hanya fisik, tetapi juga kondisi psikologis masyarakat memerlukan pendampingan intensif agar cepat pulih, serta pemeriksaan kondisi kesehatan dan juga makanan.
"Tim psikolog kepolisian membantu pengungsi mengatasi rasa takut dan cemas. Mereka juga mendampingi korban untuk mengurangi stres akibat bencana," ujarnya.
Kapolda menyebut program pemulihan mental ini akan dilakukan secara berkelanjutan sampai masyarakat dinilai stabil. Kegiatan difokuskan di posko pengungsian untuk memastikan dukungan langsung kepada korban.
“Kami tidak hanya evakuasi dan memberi bantuan logistik, Polri juga memastikan pemulihan mental masyarakat,” kata Helmy.
Polri berharap kehadirannya bersama TNI dan pemerintah setempat termasuk organisasi kemasyarakatan yang membantu seperti PMI dapat memberi rasa aman bagi korban bencana.
Langkah ini juga mempercepat pemulihan masyarakat Lampung yang terdampak, sehingga aktivitas sosial dan ekonomi kembali berjalan.
"Dengan sinergi lintas instansi, pemulihan akan lebih cepat. Dukungan penuh masyarakat membuat penanganan lebih menyeluruh," ujarnya.
Ia menyebutkan Polri hadir menyalurkan bantuan logistik dan mendirikan posko darurat dan juga menyiapkan program trauma healing atau pemulihan mental/emosional warga terdampak.
Menurutnya, tak ada kata terlambat untuk membantu para korban musibah bencana alam yang terjadi di Lampung.
Ia juga sebelumnya telah menginstruksikan secara langsung kepada Kapolres Lampung Barat agar menerjunkan personel dalam membantu evakuasi warga yang tertimpa musibah.
"Jika memang diperlukan nantinya personel Polda melalui Dit Samapta maupun Brimob Polda Lampung akan dikirimkan membantu dalam pemulihan pasca banjir," ujarnya.
Saat ini, kata dia, terdapat 37 personel telah diterjunkan di dua lokasi banjir di wilayah Lampung Barat agar membantu 95 kepala keluarga terdampak. Terlebih di ketahui terdapat enam unit rumah rusak berat, empat di antaranya hanyut terbawa arus, tiga unit rumah rusak sedang, dan 86 rumah rusak ringan dalam musibah banjir tersebut.
Pada Rabu (10/9) hujan dengan intensitas yang cukup tinggi sejak siang hingga malam hari di Lampung Barat menyebabkan banjir bandang dengan ketinggian air kurang lebih satu meter yang mengakibatkan puluhan rumah rusak dan akses jalan terputus.
