Krakatau Festival 2025 tetap usung budaya Sekura, Tuping dan Nyubuk

id Festival Krakatau lampung, Pariwisata lampung, wisata lampung,dinas pariwisata lampung,kadis,bobby irawan,Sekura,Tuping

Krakatau Festival 2025 tetap usung budaya Sekura, Tuping dan Nyubuk

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung Bobby Irawan saat memberi keterangan terkait Krakatau Festival ke 34. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Jadi budaya penutup wajah di Lampung ini dipilih sebagai tema selama beberapa tahun ini, karena kami mendapat masukan dari banyak pihak seperti penutur budaya dan sejarah.

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung menyatakan gelaran Krakatau Festival 2025 tetap mengusung budaya Sekura, Tuping dan Nyubuk atau penggunaan topeng oleh masyarakat adat Lampung.

"Sebenarnya beberapa tahun silam dalam penyelenggaraan Festival Krakatau ada beberapa menu utama salah satunya adalah pawai budaya dengan pakaian adat, tanpa topeng karena masih menampilkan pawai gajah. Namun saat ini ada aturan ketat terkait tersebut, sehingga tema berubah," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung Bobby Irawan di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan seiring dengan perkembangan zaman, serta semakin banyak kreasi dalam pelaksanaan pawai budaya di Festival Krakatau. Sejak 2023, pemerintah daerah mengusung budaya topeng Sekura yang berasal dari Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat, Tuping 12 karakter dari Kabupaten Lampung Selatan dan Nyubuk Muli adat dari suku Lampung Pepadun dalam kegiatan pawai budaya Krakatau Festival.

"Jadi budaya penutup wajah di Lampung ini dipilih sebagai tema selama beberapa tahun ini, karena kami mendapat masukan dari banyak pihak seperti penutur budaya dan sejarah. Sebab budaya topeng Lampung ini merupakan budaya yang kuat karakternya, serta cukup unik untuk diperkenalkan secara luas," katanya.

Bobby menjelaskan budaya topeng masyarakat Lampung dinilai berkarakter dan mengakar, sebab budaya warisan masyarakat adat tempo dulu masih tetap digunakan oleh masyarakat Lampung saat ini.

"Seperti Sekura ini ada di abad ke delapan, dan hingga saat ini di Lampung Barat masih dilestarikan oleh masyarakat. Di Indonesia memang banyak penggunaan topeng, namun hanya sebatas kesenian," ucap dia.

Ia mengharapkan dengan terus mengusung budaya penggunaan topeng masyarakat Lampung melalui budaya Sekura, Tuping, dan Nyubuk, maka budaya topeng dapat menjadi warisan budaya yang dikenal secara luas.

"Dalam penyelenggaraan Festival Krakatau di tahun mendatang diharapkan bisa meningkat tidak hanya dikenal secara nasional, tapi bisa mendunia dan budaya topeng ini bisa dikenal oleh secara global sebagai warisan budaya Lampung yang berkarakter serta lekat dengan sejarah masyarakat Lampung," tambahnya.

Diketahui rangkaian acara Festival Krakatau ke 34 di Lampung meliputi Festival Kanik'an, pameran pasar pariwisata dan produk UMKM ekonomi kreatif, lomba kreasi sambal Seruit Lampung, Lampung Mask Street Carnaval, Krakatau Run, dan malam pesona Kemilau K-Fest.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Krakatau Festival 2025 usung budaya Sekura, Tuping dan Nyubuk

Pewarta :
Editor : Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.