Pesisir Barat (ANTARA) - Petugas gabungan berhasil melakukan evakuasi terhadap lima orang penumpang Kapal Motor (KM) Althaf yang mengalami kerusakan mesin di Perairan Laut Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Provinsi Lampung, Selasa (27/5) malam.
Kasat Polairud Polres Pesisir Barat, Iptu Hermanto saat dihubungi dari Lampung Selatan, Rabu, mengatakan proses evakuasi dilakukan pada malam hari oleh tim SAR gabungan.
"Sekitar pukul 23.00 WIB, tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Provinsi Bengkulu, Pos SAR Kota Agung, TNI AL, Polairud Polda Lampung, BPBD Kabupaten Pesisir Barat, personel Polres Pesisir Barat, dan nelayan setempat berangkat dari Labuhan Koala Stabas menggunakan satu perahu karet dan dua perahu nelayan menuju lokasi kapal yang diperkirakan berjarak 2 mil dari daratan," kata dia.
Menurut dia, kelima penumpang kapal yang berhasil dievakuasi tersebut dalam kondisi selamat dan tiba di Labuhan Koala Stabas pada Rabu sekitar pukul 00.30 WIB.
Ia menjelaskan, para penumpang tersebut yakni Dodo (35), Danil (40), Novi (35), Nata (3),dan Nakib (5). Kelima penumpang tersebut merupakan warga Provinsi Bengkulu dan langsung mendapatkan penanganan medis serta pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Krui, Kabupaten Pesisir Barat.
Ia menerangkan KM Althaf ditarik oleh kapal motor bagan untuk melanjutkan perjalanan menuju perairan Bengkulu.
Atas keberhasilan petugas gabungan melakukan evakuasi terhadap kapal tersebut, ia sangat mengapresiasi tim SAR yang telah menyelamatkan lima orang penumpang kapal KM Althaf yang mengalami mati mesin di tengah laut.
"Kami sangat mengapresiasi sinergitas semua pihak Basarnas, TNI AL, Dit Polairud, BNPB, nelayan setempat, dan unsur Polres yang turut serta dalam proses penyelamatan ini. Berkat koordinasi yang cepat dan solid, lima warga berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.," katanya.
Pihaknya, lanjut dia, akan terus meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi lintas sektor dalam penanganan keadaan darurat di wilayah perairan Pesisir Barat.
Untuk diketahui, kejadian bermula ketika KM Althaf dilaporkan bertolak dari Pelabuhan Pulau Baai pada Sabtu (24/5) dengan tujuan Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu. Perjalanan tersebut normalnya memakan waktu 14 jam, tetapi hingga Senin (26/5) kapal tersebut tidak kunjung tiba dan tidak dapat dihubungi.
Pada Selasa (27/5) salah satu Anak Buah Kapal (ABK) bernama Prengki berhasil menghubungi pihak BASARNAS Provinsi Bengkulu dan melaporkan bahwa kapal mengalami kerusakan mesin dan berada di wilayah perairan Provinsi Lampung.
