BPS catat jumlah angkatan kerja Lampung Februari 2025 naik 41.830 orang

id Tenaga kerja lampung, pekerja lampung, angkatan kerja lampung

BPS catat jumlah angkatan kerja Lampung Februari 2025 naik 41.830 orang

Ilustrasi - Pekerja yang tengah bekerja dalam proyek pengerjaan jalan Provinsi di Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Jumlah angkatan kerja di Provinsi Lampung berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional di Februari ada sebanyak 5.085.000 orang, ini mengalami kenaikan sebanyak 41.830 orang dibanding Februari 2024

Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat jumlah angkatan kerja di daerah ini pada Februari 2025 mengalami kenaikan sebanyak 41.830 ribu orang.

"Jumlah angkatan kerja di Provinsi Lampung berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional di Februari ada sebanyak 5.085.000 orang, ini mengalami kenaikan sebanyak 41.830 orang dibanding Februari 2024," ujar Kepala BPS Provinsi Lampung Ahmadriswan Nasution berdasarkan keterangan secara daring di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan untuk jumlah penduduk usia kerja di Lampung pada Februari 2025 ada sebanyak 7.147.000 orang, mengalami kenaikan sebanyak 93.420 orang dibandingkan Februari 2024.

"Jumlah pengangguran berkurang 900 orang menjadi 206.800 orang, sedangkan jumlah masyarakat yang bekerja ada sebanyak 4.879. 000 orang dan mengalami kenaikan sebanyak 42.730 orang," katanya pula.

Dia menjelaskan masyarakat yang bekerja tersebut terbagi dalam pekerja penuh sebanyak 2.779.000 orang, pekerja paruh waktu 1.521. 000 orang, dan setengah pengangguran sebanyak 578.130 orang.

"Lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebanyak 2.291.000 orang atau 46,96 persen. Dan sepanjang Februari 2024 hingga Februari 2025 tercatat terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 42.730 orang," ujar dia lagi.

Menurut dia, tingkat pengangguran terbuka di Lampung pada Februari 2025 sebesar 4,07 persen dan mengalami penurunan 0,05 persen dibanding Februari 2024.

"Tingkat pengangguran terbuka terendah sebesar 2,9 persen terdapat pada penduduk berpendidikan sekolah dasar ke bawah, sementara tingkat pengangguran terbuka tertinggi sebesar 6,88 persen terjadi pada jenjang pendidikan sekolah menengah atas," katanya pula.