BMKG: Sebanyak 2.187 kejadian gempa bumi guncang Maluku sepanjang 2024

id BMKG

BMKG: Sebanyak 2.187 kejadian gempa bumi guncang Maluku sepanjang 2024

Keleidoskop Gempa Bumi di Provinsi Maluku tahun 2024. ANTARA/HO-BMKG Stasiun Geofisika kelas 1 Ambon

Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon mencatat kejadian gempa bumi mengguncang Maluku sebanyak 2.187 kali sepanjang tahun 2024.

“Sepanjang tahun 2024 Stasiun Geofisika Ambon memonitoring sebanyak 2.187 kejadian gempa bumi terjadi di wilayah Provinsi Maluku dan sekitarnya dengan 57 kejadian di antaranya dirasakan masyarakat,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Djati Cipto Kuncoro, di Ambon, Jumat.

Ia mengatakan, gempa bumi yang terjadi didominasi oleh gempa dengan kekuatan M<5, di mana kekuatan terbesar dengan magnitudo 6,3 yang terjadi di 74 km utara Luang Sermata-MBD pada 26 Juli 2024 dan dirasakan di Tiakur pada skala II-III MMI.

Berdasarkan kekuatan gempa bumi, lanjutnya, ada 1.539 gempa dengan magnitudo di bawah 5,0 dan 600 kejadian gempa dengan magnitudo di bawah 3,0. Sedangkan gempa bumi dengan kekuatan magnitudo di atas 5,0 sebanyak 58 kejadian, dan magnitudo terbesar yaitu 6,3 terjadi pada 26 Juli 2024.

Dari total 2.187 kejadian gempa bumi di Maluku tersebut, sebanyak 57 kejadian dirasakan masyarakat dengan mayoritas gempa dirasakan di kabupaten Maluku Barat Daya dan Maluku Tengah dengan kedalaman 10 - 127 km.

Djati mengakui terjadi penurunan kejadian gempa bumi di 2024 dibandingkan tahun 2023, walau di periode Oktober -Desember 2024 lebih tinggi dibandingkan bulan lain.

Tetapi jika dilihat dari seismisitas tahun 2023 di bulan November terjadi 500 kejadian gempa, sedangkan di tahun 2024 sebanyak 245 kejadian.

Ia menyatakan, angka-angka ini mengingatkan betapa pentingnya kesiapsiagaan dan edukasi dalam menghadapi potensi bencana.

"Dengan semangat menyambut tahun 2025, mari bersama melangkah lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih siap. Tidak hanya meningkatkan kewaspadaan, tetapi juga mempererat kerja sama untuk membangun masa depan Maluku yang lebih aman. Semoga semakin banyak terbentuk desa-desa di Kota Ambon dan Provinsi Maluku yang akan menjadi 'Desa Ready Tsunami Comunity' seperti Desa Galala dan Hative Kecil yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO,” ujarnya.