Aceh dan Jabar raih emas paramotor PON XXI

id Aceh,PON,PON XXI,Ach-Sumut,Paramotor,Malikussaleh,Aceh Utara,Pemerintah Aceh,Provinsi Aceh,Pemprov Aceh

Aceh dan Jabar raih emas paramotor PON XXI

Tangkapan layar - Tim paramotor PON XXI saat uji lapangan PON XXI Aceh-Sumut di venue Bandara Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara. ANTARA TV/Try Vanny

Banda Aceh (ANTARA) - Atlet Aceh Hening Paradigma dan Arlen Verta Ramadhan dari Jawa Barat (Jabar) meraih medali emas dari nomor berbeda cabang olahraga aerosport paramotor pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 Wilayah Aceh.

Dalam perlombaan di Bandara Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu, Hening Paradigma menyumbang medali emas untuk nomor economic FL distance putra.

Sedangkan medali perak dan perunggu diraih atlet Sumatera Barat, yakni Muhammad Abill dan Frans Febri Hendriyanto.

Sedangkan untuk nomor economic FL distance putri, medali emas diraih Ditta Ganesha Aulya Putri dari Sumatera Utara, perak diraih Rini Via Maylira dan Sumatera Selatan, dan perunggu diraih Lis Andriana dari Jawa Tengah.

Sementara, Arlen Verta Ramadhan yang menyumbangkan emas untuk Jawa Barat didapat dari kelas navigasi kategori foot launch putra.

Arlen Verta Ramadhan meraih medali emas dari nomor LF solo pure navigasi. Serta Ken Kiram dari Aceh dan Joko Sutanto, masing-masing meraih medali perunggu.

Cabang paramotor PON XXI Aceh-Sumut 2024 Wilayah Aceh memperlombakan 12 nomor dengan total medali yang diperebutkan sebanyak 36 keping.

Sebelumnya, Technical Delegate (TD) Paramotor PON XXI Aceh-Sumut Cahyo Akananta mengayakan cabang olahraga aerosport paramotor mulai diperlombakan di Bandara Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara, pada Kamis (29/8).

Ia menyebutkan ada 12 nomor yang diperlombakan dalam cabang olahraga aerosport paramotor. Nomor pertama yang diperlombakan adalah navigasi kategori foot launch putra.

"Nomor navigasi kategori foot launch putra diikuti 47 atlet dari 17 provinsi. Nomor ini menguji keahlian atlet untuk terbang jelajah dengan hanya dibekali alat navigasi berupa kompas dan peta buta," kata Cahyo Akananta.