Zulmansyah Sekedang terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) periode 2023-2028 dalam Kongres Luar Biasa PWI yang digelar di Jakarta, Minggu.
Zulmansyah menjadi calon tunggal setelah dua calon lainnya, yaitu Akhmad Munir dan Rajab Ritonga, mengundurkan diri dari pencalonan Ketum PWI.
Selain memilih Zulmansyah sebagai ketua umum menggantikan ketum sebelumnya, Hendri CH Bangun, peserta KLB secara aklamasi juga memilih Sasongko Tedjo sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI.
KLB dan pemilihan ketua umum PWI berlangsung lancar meski berlangsung di tengah situasi internal yang sebelumnya sempat mengalami ketegangan dan perbedaan pendapat di antara anggotanya.
Sebagai ketua umum baru, Zulmansyah memastikan bakal menjaga marwah organisasi dan peran sentral PWI dalam mendukung kebebasan pers serta meningkatkan kualitas jurnalisme di Indonesia.
Dia juga menyatakan siap menerima sanksi jika melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PWI.
"Saya tidak akan melawan, saya siap disanksi jika melanggar," kata Zulmansyah usai terpilih menjadi pimpinan puncak PWI.
Zulmansyah menyatakan ingin PWI agar lebih berperan dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Dunia jurnalistik saat ini menurutnya tengah dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari perkembangan teknologi digital, fenomena berita palsu (fake news), hingga ancaman terhadap kebebasan pers.
Untuk itu, menurutnya, PWI harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa mengorbankan prinsip-prinsip jurnalisme yang bertanggung jawab.
Pada KLB tersebut, hadir 21 pengurus PWI tingkat provinsi. Kemudian hadir juga sejumlah senior PWI, di antaranya Tribuana Said, Ilham Bintang, Wina Armada, Asro Kamal Rokan, Akhmad Munir, Mirza Zulhadi, Nurjaman Mohctar, hingga sejumlah peninjau dari daerah.
Baca juga: Zulmansyah Sekedang ditunjuk sebagai Plt. Ketua Umum PWI Pusat
Baca juga: Ketua PWI Pusat kecam putusan DK PWI yang berhentikannya
Baca juga: Hendry Ch Bangun diberhentikan dari jabatan Ketua Umum PWI Pusat
Zulmansyah menjadi calon tunggal setelah dua calon lainnya, yaitu Akhmad Munir dan Rajab Ritonga, mengundurkan diri dari pencalonan Ketum PWI.
Selain memilih Zulmansyah sebagai ketua umum menggantikan ketum sebelumnya, Hendri CH Bangun, peserta KLB secara aklamasi juga memilih Sasongko Tedjo sebagai Ketua Dewan Kehormatan PWI.
KLB dan pemilihan ketua umum PWI berlangsung lancar meski berlangsung di tengah situasi internal yang sebelumnya sempat mengalami ketegangan dan perbedaan pendapat di antara anggotanya.
Sebagai ketua umum baru, Zulmansyah memastikan bakal menjaga marwah organisasi dan peran sentral PWI dalam mendukung kebebasan pers serta meningkatkan kualitas jurnalisme di Indonesia.
Dia juga menyatakan siap menerima sanksi jika melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PWI.
"Saya tidak akan melawan, saya siap disanksi jika melanggar," kata Zulmansyah usai terpilih menjadi pimpinan puncak PWI.
Zulmansyah menyatakan ingin PWI agar lebih berperan dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Dunia jurnalistik saat ini menurutnya tengah dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari perkembangan teknologi digital, fenomena berita palsu (fake news), hingga ancaman terhadap kebebasan pers.
Untuk itu, menurutnya, PWI harus mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa mengorbankan prinsip-prinsip jurnalisme yang bertanggung jawab.
Pada KLB tersebut, hadir 21 pengurus PWI tingkat provinsi. Kemudian hadir juga sejumlah senior PWI, di antaranya Tribuana Said, Ilham Bintang, Wina Armada, Asro Kamal Rokan, Akhmad Munir, Mirza Zulhadi, Nurjaman Mohctar, hingga sejumlah peninjau dari daerah.
Baca juga: Zulmansyah Sekedang ditunjuk sebagai Plt. Ketua Umum PWI Pusat
Baca juga: Ketua PWI Pusat kecam putusan DK PWI yang berhentikannya
Baca juga: Hendry Ch Bangun diberhentikan dari jabatan Ketua Umum PWI Pusat