Bandarlampung (ANTARA) - Lamban Sabah, sebuah destinasi kuliner di Lampung, mempersembahkan inovasi untuk menarik perhatian pengunjung. Selain sebagai tujuan utama wisata kuliner, Lamban Sabah juga berperan sebagai tempat rekreasi yang menarik.
Terletak di Jl. Padat Karya, Way Dadi, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lamban Sabah buka setiap hari dari pukul 11.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Bagi penduduk setempat, Lamban Sabah bukan hanya tempat untuk menikmati hidangan lezat, tetapi juga destinasi wisata keluarga yang ideal.
Terlihat dari adanya kolam ikan, danau buatan, ATV dan taman yang menawan di tengah-tengah restoran ini. Karena suasana yang ramah anak-anak, Lamban Sabah menjadi pilihan yang tepat untuk liburan keluarga.
Kolam ikan, danau buatan, ATV dan taman yang indah menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung, memberikan suasana yang menyenangkan dan menghibur bagi seluruh anggota keluarga.
General Manager Doddy Rohyadi mengatakan Lamban Sabah merupakan rumah makan yang menghadirkan konsep suasana kampung, dan makanan khas Lampung.
Lanjutnya, makanan khas lampung yang ada di rumah makan ini yaitu Pepenyok Sai Batin, merupakan ikan nila khas dari Danau Ranau Liwa, yang diolah dengan rempah-rempah alami, serta pengolahan ikannya langsung dilakukan oleh para ahli.
Pepenyok Sai Batin merupakan makanan khas lampung dari daerah Lampung Barat, yang diolah dengan bumbu dan rempah asli. Serta ikan yang diolah juga masih segar.
"Di Lamban Sabah ini makanan khas lampung yang paling diminati oleh pengunjung disini yaitu Pepenyok Sai Batin. Selain rasanya begitu khas, bumbu-bumbu juga meresap sampai ke celah-celah daging," jelasnya
Selain makanan khas lampung, disini juga menjual makanan olahan nusantara, seperti makanan laut, ikan patin, dan lainnya.
"Disini juga menjual makanan nusantara yaitu seafood seperti cumi dan udang," ungkapnya
Lamban Sabah lokasinya hijau dan asri
Tempat wisata dan sekaligus kuliner Lamban Sabah merupakan salah satu tempat dimana lokasinya masih hijau dan asri, dengan mengusung tema persawahan. Disini juga bisa memanjakan mata memberikan kesejukan dan nyaman bagi para pengunjung.
Selain sebagai destinasi kuliner dan rekreasi, Lamban Sabah juga menjadi tempat yang cocok untuk berbagai acara sosial seperti arisan, pesta, dan senam massal. Hal ini menunjukkan bahwa Lamban Sabah bukan hanya sekadar restoran, tetapi juga merupakan bagian dari komunitas lokal yang aktif.
Dengan adanya gazebo tradisional, restoran ini menawarkan pengalaman yang unik bagi para pengunjung.
Lamban Sabah memiliki dua area, yaitu indoor dan outdoor. Area dalam restoran cukup luas dan dilengkapi dengan AC, sementara menu kuliner yang disajikan mencakup berbagai hidangan nusantara, pepenyok sai batin dan hidangan khas Lampung.
Dengan menyediakan berbagai fasilitas seperti gazebo tradisional, area indoor dan outdoor, serta pilihan menu kuliner yang beragam, Lamban Sabah memberikan pengalaman yang lengkap dan memuaskan bagi para pengunjungnya.
Harga yang terjangkau
Harga makanan di Lamban Sabah masih terjangkau, berkisar antara Rp70 ribu hingga Rp80 ribu untuk hidangan dengan porsi besar.
Dengan harga makanan yang masih terjangkau, Lamban Sabah memberikan nilai tambah bagi pengunjung yang mencari pengalaman kuliner yang berkualitas tanpa harus menguras dompet.
Oleh karena itu, Lamban Sabah menjadi salah satu destinasi wajib bagi mereka yang ingin menikmati keindahan Lampung dalam satu tempat yang menyenangkan dan memuaskan.
Berita Terkait
BPJS Ketenagakerjaan NTB manfaatkan hari bebas kendaraan dengan edukasi JSK
Senin, 15 Juli 2024 16:23 Wib
Siomay dan batagor Rinjani mitra KUR BRI sejak 2006
Kamis, 18 April 2024 5:59 Wib
Bank Raya dukung pelaku usaha kuliner tumbuh lewat QRIS Bisnis
Rabu, 20 Maret 2024 17:30 Wib
Buka puasa bersama Hotel Santika Premiere Lampung, sajikan menu khas "rumah"
Selasa, 19 Maret 2024 9:46 Wib
Bank Raya bantu prasarana untuk pelaku usaha kuliner
Jumat, 16 Februari 2024 21:04 Wib
Raffi Ahmad targetkan 100 Rojo Sambel Si Aa di tanah air
Rabu, 31 Januari 2024 16:20 Wib
Imlek di Twelve Chinese Dining
Senin, 22 Januari 2024 9:50 Wib
Bengkulu susun konsep pengembangan wisata dan kuliner halal
Senin, 8 Januari 2024 19:07 Wib