Kunjungan wisman ke Kaltim sebanyak 40.330 orang

id wisatawan mancanegara,wisman ke kaltim,tahun 2023,wisatawan kaltim

Kunjungan wisman ke Kaltim sebanyak 40.330 orang

Salah satu sudut objek wisata Pulau Maratua di Kabupaten Berau, Kaltim. ANTARA/ M Ghofar

Samarinda (ANTARA) - Tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang tahun 2023 jauh melebihi target mencapai 403,30 persen, dari target 10.000 kunjungan, realisasinya sebanyak 40.330 wisman.

"Tingginya jumlah kunjungan wisman yang sampai melebih target ini karena beberapa hal, antara lain karena makin terbukanya konektivitas angkutan udara Indonesia, termasuk terbukanya jalur penerbangan di Kaltim," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim Ririn Sari Dewi, di Samarinda, Kamis.

Kondisi itu kemudian didukung dengan tidak ada pembatasan pergerakan masyarakat dan banyaknya agenda yang digelar di Kaltim, sehingga kembali pulihnya permintaan internasional terhadap perjalanan wisata ke beberapa destinasi Indonesia, salah satunya ke Kaltim.

Didampingi Kabid Pemasaran pada Dinas Pariwisata Kaltim Restiawan Baihaqi, ia menyatakan bahwa industri penerbangan terus berupaya menyesuaikan permintaan beberapa jalur baru penerbangan domestk.

Menurutnya, permintaan terhadap perjalanan udara secara umum kian meningkat sejak paruh kedua 2023, baik perjalanan internasional maupun domestik.

"Geliat pemulihan penerbangan tingkat global mulai terlihat di akhir 2023 setelah sebagian besar rute penerbangan internasional utama kembali dibuka. Sedangkan di Indonesia, pemulihan industri penerbangan didorong oleh perjalanan domestik," katanya lagi.

Tingginya jumlah wisman ke Kaltim juga karena pihaknya aktif melakukan promosi dengan mengedepankan prinsip MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions), sehingga melalui pola ini banyak yang tertarik dan melakukan kunjungan ke Kaltim.

Aktivitas MICE, ujarnya lagi, memberikan efek ganda di subsektor kepariwisataan lain seperti usaha penunjang yang meliputi jasa akomodasi dan transportasi.

Kemudian jasa boga seperti restoran dan katering, suvenir, produk oleh-oleh lokal baik produk makanan atau minuman olahan, bahkan berbagai produk lain terkait dengan jasa objek wisata.

"Pelaku di sektor perhotelan juga mulai bergairah sejak pertengahan 2023 lalu. Hal ini tentu segaris dengan naiknya tingkat kunjungan wisata, karena setiap ada perjalanan wisata, pasti diperlukan hal lain, salah satunya adalah penginapan dan hotel," kata Baihaqi.