Mahfud dinobatkan sebagai guru bangsa
Surabaya (ANTARA) - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan bahwa penobatan "guru bangsa" merupakan suatu kehormatan bagi dirinya.
Hal itu disampaikan Mahfud menanggapi penyebutan "guru bangsa" oleh relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB) dalam acara deklarasi dukungan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Namun baiklah karena ini satu kehormatan, maka saya tidak menolak deklarasi hari ini yang sudah dideklarasikan," kata Mahfud di Jatim International Expo (JIE), Surabaya, Sabtu (13/1).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu mengucapkan terima kasih kepada relawan yang menyebut dirinya sebagai "guru bangsa".
"Saya mengucapkan terima kasih karena bagi saya penyebutan guru bangsa itu adalah satu kehormatan besar. Bahkan mungkin berlebihan, kalau saya mau dinobatkan sebagai guru bangsa," ujarnya.
Namun dia mengatakan bahwa penyebutan guru besar memberikan beban dan tanggung jawab moral yang sangat besar.
"Meskipun bagi saya, guru bangsa itu terlalu besar bebannya dan tanggung jawab moralnya. Karena apa? Guru itu adalah orang yang sangat bijaksana, sehingga harus digugu apa yang dikatakan dan ditiru apa yang dilakukan. Itulah guru bangsa," kata Mahfud.
Hal itu disampaikan Mahfud menanggapi penyebutan "guru bangsa" oleh relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB) dalam acara deklarasi dukungan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Namun baiklah karena ini satu kehormatan, maka saya tidak menolak deklarasi hari ini yang sudah dideklarasikan," kata Mahfud di Jatim International Expo (JIE), Surabaya, Sabtu (13/1).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu mengucapkan terima kasih kepada relawan yang menyebut dirinya sebagai "guru bangsa".
"Saya mengucapkan terima kasih karena bagi saya penyebutan guru bangsa itu adalah satu kehormatan besar. Bahkan mungkin berlebihan, kalau saya mau dinobatkan sebagai guru bangsa," ujarnya.
Namun dia mengatakan bahwa penyebutan guru besar memberikan beban dan tanggung jawab moral yang sangat besar.
"Meskipun bagi saya, guru bangsa itu terlalu besar bebannya dan tanggung jawab moralnya. Karena apa? Guru itu adalah orang yang sangat bijaksana, sehingga harus digugu apa yang dikatakan dan ditiru apa yang dilakukan. Itulah guru bangsa," kata Mahfud.