Banjir rendam 20.000 rumah warga di Musi Rawas Utara Sumsel

id Banjir ,Polisi ,Musi Rawas Utara ,BPBD,Banjir,Sumsel,Muratara

Banjir rendam 20.000 rumah warga di Musi Rawas Utara Sumsel

Jembatan gantung putus akibat banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. ANTARA/ HO-BPBD Sumsel.

Banjir diakibatkan oleh curah hujan dengan intensitas sedang-tinggi yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara, katanya
Palembang (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan mengungkapkan sekitar 20.000 rumah warga terendam banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) akibat hujan deras dan menyebabkan meluapnya air sungai Rawas.
 
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Sudirman saat dikonfirmasi di Palembang Kamis mengatakan, telah terjadi banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara Sumsel.
 
Sejauh ini BPBD setempat masih terus melakukan pengkajian cepat dengan mengerahkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan pendataan terkait banjir tersebut, baik dampak yang ditimbulkan maupun ketinggian air, maupun kemungkinan bantuan yang akan diberikan.

Kemudian debit air juga masih mengalami kenaikan di Bagian hulu sungai.

Dia menjelaskan, banjir tersebut merendam beberapa wilayah kecamatan dan sekitar 20.000 rumah warga serta beberapa fasilitas umum ikut terendam air.

"Banjir diakibatkan oleh curah hujan dengan intensitas sedang-tinggi yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara. Sehingga menyebabkan debit air sungai Rawas naik dan terjadi luapan air di bagian hulu sungai, yang berdampak akan ada banjir susulan di Kecamatan Rupit, Karang Dapo, dan Rawas ilir," katanya.

Ia menambahkan, selain itu banjir juga menghambat aktivitas perekonomian masyarakat setempat.

Terendamnya kurang lebih 20.000 rumah warga dan fasilitas umum itu terjadi di beberapa kecamatan.

Banjir itu juta telah memutuskan sebanyak delapan jembatan gantung, yakni Jembatan Gantung Desa Batu Gajah, Desa Sosokan, Desa Muara Kuis, Dusun Kemang Desa Muara Kuis, Dusun Desa Muara Kuis, Pulau Kidak,  Kelurahan Muara Kulam, dan Jembatan gantung Desa Karang Anyar.

Saat ini kerugian yang dialami masih dalam proses pendataan, dan tidak ada korban yang mengungsi.