Kemenparekraf pilih Lampung jadi alternatif prioritas wisata

id Pariwisata Lampung, wisata Lampung, Lampung alternatif wisata

Kemenparekraf pilih Lampung jadi alternatif prioritas wisata

Ilustrasi- Salah satu tempat wisata bahari yang ada di desa wisata Kelawi Lampung Selatan, Provinsi Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung Bobby Irawan mengatakan Lampung telah dipilih menjadi daerah alternatif prioritas wisata bagi wisatawan di daerah Jabodetabek dan sekitarnya.
 
"Beberapa waktu lalu saat terjadi kemacetan panjang akibat kunjungan wisatawan menumpuk ke arah jalur wisata Puncak, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menetapkan dan memilih Lampung sebagai provinsi alternatif prioritas kunjungan wisata bagi masyarakat sekitar Jabodetabek, Bandung, dan Banten," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Bobby Irawan di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan dipilihnya Lampung sebagai daerah alternatif kunjungan wisata karena memiliki banyak destinasi wisata yang dapat menjadi tujuan wisata wisatawan, dan memiliki jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari Jakarta.

"Jarak tempuh Jakarta menuju Lampung tidak terlalu jauh, dan biaya perjalanan serta wisata ke Lampung jauh lebih murah, lalu kemarin saja di Lampung Selatan ada 40 objek wisata baru yang bisa dipilih wisatawan. Sehingga Lampung ini menjadi alternatif untuk mengurai kemacetan di masa liburan di waktu ke depan," katanya.

Dia menjelaskan Lampung pun telah dinobatkan sebagai provinsi terbaik ketiga untuk melakukan perjalanan wisata di Pulau Sumatera setelah Sumatera Barat dan Kepulauan Riau.

"Lampung diberi penghargaan oleh Kemenko Marves sebagai provinsi terbaik ketiga di Sumatera untuk berwisata, kita hanya kalah dari dua provinsi yang memang sudah sejak lama pariwisatanya terkenal. Artinya Lampung sudah menjadi prioritas serta alternatif wisata dan ini akan terus ditingkatkan dari segi pelayanan dan fasilitas," ucapnya.

Menurut dia, dengan terpilihnya Lampung sebagai daerah alternatif wisata pun telah memperbaiki citra dan menghapus stigma Provinsi Lampung sebagai daerah yang rawan kejahatan.

"Stigma Lampung sebagai tempat begal sudah mulai tergantikan dengan banyak destinasi favorit. Sehingga ini terus dipersiapkan dengan melibatkan banyak pihak tentang pengaturan lalulintas di daerah wisata, keselamatan wisatawan, hingga aksesibilitas," tambahnya.

Ia melanjutkan sektor pariwisata Lampung yang terus bertumbuh dan menjadi pilihan bagi wisatawan untuk menghabiskan waktu berliburnya terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan selama 2023 yang diprediksi mencapai 14 juta orang, dari target yang ditetapkan hanya 5,5 juta orang.

"Pada September kemarin saja kunjungan wisatawan sudah 10,26 juta orang, dan secara kumulatif diprediksi pada 2023 kunjungan wisata sampai 14 juta orang jauh melampaui target," ujar dia lagi.