Dinkes Tanggamus tangani 131 kasus DBD Januari-November 2023

id Tanggamus ,Dbd ,Warga

Dinkes Tanggamus  tangani 131 kasus DBD Januari-November 2023

Ilustrasi- nyamuk penular DBD. (ANTARA/HO)

Selalu meningkatkan peran masyarakat dengan kegiatan PSN dengan 3M Plus sepekan sekali, ujarnya

Tanggamus (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, telah menangani sebanyak 131 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah itu sejak awal Januari hingga November 2023.

"Untuk kasus DBD memang terus mengalami peningkatan dan saat ini kami sudah menangani sebanyak 131 kasus DBD," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Tanggamus Bambang Sutejo saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis.

Ia mengatakan kasus DBD setiap bulan mengalami peningkatan dan pihaknya telah mencatat dalam kurun waktu satu bulan terdapat 13 kasus baru.

"Periode Januari hingga Oktober terdapat 118 kasus, sedangkan pada kurun waktu satu bulan naik menjadi 131 kasus," katanya.

Oleh karena itu pihaknya terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap melakukan pola hidup bersih dan sehat, serta melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan rumah masing-masing.

Dalam mencegah dan mengantisipasi adanya lonjakan kasus DBD di Tanggamus, pihaknya memberantas sarang nyamuk serta gencar melakukan sosialisasi tentang penerapan hidup bersih dan sehat.

Untuk mencegah semakin banyaknya warga yang tertular DBD, pihaknya juga selalu mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan melalui 3M yaitu menutup, menguras, dan mengubur tempat yang menjadi sarang nyamuk. Kemudian masyarakat juga harus selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Selalu meningkatkan peran masyarakat dengan kegiatan PSN dengan 3M Plus sepekan sekali," ujarnya. 

Selain itu untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes Aegypti, kata dia, masyarakat bisa melakukan pencegahan seperti mengoleskan cairan anti-nyamuk di beberapa bagian tubuh saat beraktivitas di dalam dan luar rumah maupun hendak tidur.

"Juga menggunakan obat anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, menaburkan abate di tempat yang sulit dibersihkan, serta berperan aktif dalam Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan cara menjadi pemantau jentik di rumah masing-masing," ujarnya.

Dia mengatakan apabila masyarakat ada yang mengalami panas dan demam tanpa sebab yang jelas, agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

"Apabila ada gejala demam dan setelah berobat tidak ada perubahan, segera datang kembali ke pelayanan kesehatan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut, apakah terkena DBD dan apalagi di sekitar tempat tinggal sudah ada yang terkena DBD," kata Bambang Sutejo.