Ganjar paparkan visi pemerataan pembangunan SDM nasional
Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo memaparkan visi pemerataan pembangunan nasional dengan memastikan sumber daya manusia (SDM) di seluruh penjuru Indonesia bisa mendapatkan akses yang sama untuk pendidikan dan pekerjaan.
"Kami ingin membangun Indonesia yang hebat, dengan SDM yang unggul; tetapi, apakah kita sudah memperhatikan mereka semua?" kata Ganjar dalam Debat Capres Pemilu 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa.
Ganjar mengatakan visi pemerataan pembangunan tersebut didasarkan pada perjalanan kampanyenya yang dimulai dari Merauke dan cawapres Mahfud MD yang memulai dari Sabang.
Dalam perjalanan ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Ganjar mengaku bertemu dengan pemuda setempat yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan kesulitan akses internet untuk belajar.
Pertemuan dengan para pemuda itu juga yang memberikan ide untuk menyediakan fasilitas internet gratis untuk para pelajar, sebagai salah satu langkah menuju pemerataan pembangunan SDM.
Kelompok difabel juga tak luput dari perhatian Ganjar. Menurut dia, pemerintah harus memberikan akses dan mengakomodasi para penyandang disabilitas agar bisa memberikan kontribusi dalam membangun bangsa dan negara.
Pembangunan SDM juga tidak mungkin bisa dipisahkan dengan peran guru. Namun, yang jarang diperhatikan adalah para guru agama dan guru ngaji.
Padahal, kata Ganjar, peran tenaga pendidik itu sangat vital dalam membangun moral para pemuda generasi penerus bangsa.
"Kami memerhatikan nasib para guru, termasuk guru agama; insentif kepada mereka kami berikan agar mereka bisa mengajarkan budi pekerti yang luhur dengan moderasi agama yang ada," ujar Ganjar.
"Kami ingin membangun Indonesia yang hebat, dengan SDM yang unggul; tetapi, apakah kita sudah memperhatikan mereka semua?" kata Ganjar dalam Debat Capres Pemilu 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Selasa.
Ganjar mengatakan visi pemerataan pembangunan tersebut didasarkan pada perjalanan kampanyenya yang dimulai dari Merauke dan cawapres Mahfud MD yang memulai dari Sabang.
Dalam perjalanan ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Ganjar mengaku bertemu dengan pemuda setempat yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan kesulitan akses internet untuk belajar.
Pertemuan dengan para pemuda itu juga yang memberikan ide untuk menyediakan fasilitas internet gratis untuk para pelajar, sebagai salah satu langkah menuju pemerataan pembangunan SDM.
Kelompok difabel juga tak luput dari perhatian Ganjar. Menurut dia, pemerintah harus memberikan akses dan mengakomodasi para penyandang disabilitas agar bisa memberikan kontribusi dalam membangun bangsa dan negara.
Pembangunan SDM juga tidak mungkin bisa dipisahkan dengan peran guru. Namun, yang jarang diperhatikan adalah para guru agama dan guru ngaji.
Padahal, kata Ganjar, peran tenaga pendidik itu sangat vital dalam membangun moral para pemuda generasi penerus bangsa.
"Kami memerhatikan nasib para guru, termasuk guru agama; insentif kepada mereka kami berikan agar mereka bisa mengajarkan budi pekerti yang luhur dengan moderasi agama yang ada," ujar Ganjar.