Dinas Kesehatan Tanggamus Lampung tangani 118 kasus DBD pada 2023

id Tanggamus ,Dinkes ,Dbd

Dinas Kesehatan Tanggamus Lampung tangani 118 kasus DBD pada 2023

Ilustrasi- Fogging atau pengasapan untuk memberantas nyamuk aedes aegypti pembawa virus DBD. ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi

Selalu meningkatkan peran masyarakat dengan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3M Plus sepekan sekali Menguras, Menutup, Mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk, ujar dia

Tanggamus (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus telah mencatat ada sebanyak 118 kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu sejak awal bulan Januari hingga Oktober 2023.

"Kasus DBD memang terus meningkat, dan saat ini kami sudah menangani sebanyak 118 kasus DBD," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Tanggamus, Bambang Sutejo,, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis.

Dari jumlah kasus DBD tersebut, terdapat satu orang masih berusia 11 tahun meninggal dunia akibat terlambat penanganan.

Ia menyebutkan dalam mencegah dan mengantisipasi adanya lonjakan kasus DBD di Tanggamus, pihaknya memberantas sarang nyamuk serta gencar melakukan sosialisasi tentang penerapan hidup bersih dan sehat.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa penyebab utama keberadaan nyamuk penyebar penyakit DBD adalah hidup di lingkungan yang kurang bersih, sehingga penerapan pola hidup sehat sangat penting dilakukan khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk," katanya.

Karena itu, kata dia, untuk mencegah semakin banyaknya warga yang tertular DBD, pihaknya selalu mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan melalui 3 M, yaitu menutup, menguras, dan mengubur tempat yang menjadi sarang nyamuk.

Kemudian, masyarakat juga harus selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Selalu meningkatkan peran masyarakat dengan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3M Plus sepekan sekali Menguras, Menutup, Mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk," ujar dia.

Selain itu, dia mengatakan, untuk mencegah gigitan nyamuk aedes aegypti, masyarakat bisa melakukan pencegahan seperti mengoleskan cairan antinyamuk di beberapa bagian tubuh saat beraktivitas di dalam dan luar rumah maupun hendak tidur.

"Juga menggunakan obat anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, menaburkan abate di tempat yang sulit dibersihkan serta berperan aktif dalam Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan cara menjadi pemantau jentik di rumahnya masing-masing," ujarnya.

Dia mengatakan, apabila masyarakat ada yang mengalami panas, demam tanpa sebab yang jelas agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

"Apabila ada gejala demam dan setelah berobat tidak ada perubahan segera datang kembali ke pelayanan kesehatan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut apakah terkena DBD dan apalagi di sekitar tempat tinggal sudah ada yang terkena DBD," katanya.