Dinkes Bengkulu minta tambah 2.000 dosis vaksin COVID-19

id Vaksin COVID-19,Bengkulu,Vaksinasi Bengkulu ,COVID-19 ,PPKM

Dinkes Bengkulu minta tambah 2.000 dosis vaksin COVID-19

Bengkulu usulkan penambahan vaksin COVID-19. ANTARA/Anggi Mayasari

Kami terus gencar melaksanakan vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat di seluruh Provinsi Bengkulu melalui gerai vaksinasi dan fasilitas kesehatan lainnya, katanya  

Kota Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mengajukan penambahan sebanyak 2.000 dosis vaksin COVID-19 ke pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pelaksanaan vaksinasi di daerah tersebut.

"Kita telah mengajukan penambahan vaksin COVID-19 ke pemerintah sebanyak 2.000 lebih dosis vaksin," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu Eplen Yunidarmi di Kota Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan, saat ini kesediaan vaksin COVID-19 di gudang farmasi Provinsi Bengkulu tersedia jenis Zifivax, yaitu sekitar 64 dosis.
Pengajuan vaksin tersebut dilakukan karena peruntukan vaksin Zifivax hanya untuk pelaksanaan vaksinasi sebelumnya yang menggunakan vaksin jenis Sinovac atau Sinopharm.
"Meskipun saat ini ketersediaan vaksin di pusat juga kosong, namun kami berharap ada penambahan agar pelaksanaan vaksinasi COVID-19 terus berjalan," ujar dia.Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu Meli Puspasari menyebutkan, pihaknya terus menyediakan fasilitator di setiap fasilitas kesehatan untuk masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi.

"Kami terus gencar melaksanakan vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat di seluruh Provinsi Bengkulu melalui gerai vaksinasi dan fasilitas kesehatan lainnya," katanya.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengimbau seluruh masyarakat yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis ketiga di Bengkulu dapat segera melaksanakan vaksinasi dosis keempat.

Karena itu, petugas kesehatan di seluruh wilayah Bengkulu untuk terus menyosialisasikan dan progresif dalam melakukan vaksinasi bagi masyarakat.

Sebab, kata dia, meskipun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ditiadakan, namun penularan wabah COVID-19 di Bengkulu masih ada.